## MOHON MENGKLIK SALAH SATU KONTEN IKLAN YANG MUNCUL DI BLOG KAMI SEBAGAI BENTUK DONASI PENGUJUNG YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK MAINTENANCE BLOG KAMI ##

Saturday, 5 August 2017

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
GENETIKA DAN BIOLOGI MOLEKULER
(PENGAMATAN MORFOLOGI LALAT Drosophila sp)
 









Disusun oleh:
       NAMA                :    LASINRANG ADITIA
       NIM                     :    60300112034
       KELAS               :    BIOLOGI A
       KELOMPOK     :    V (Lima)

LABORATORIUM  BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2014
LEMBAR PENGESAHAN
            Laporan lengkap praktikum Genetika dan Biologi Molekuler dengan judul “Pengamatan Morfologi Lalat Drosophila sp” yang disusun oleh:

Nama              : Lasinrang Aditia
Nim                 : 60300112034
Kelas               : Biologi A
Kelmpok         : V (lima)

            Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.

  Samata-Gowa,      Oktober 2014

    Kordinator Asisten                                                                         Asisten




(Muhammad Alamsyah)                                                                  (Risnawati)
       603001100                                                                               60300111059



Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab



(Isna Rasdiana Aziz, S.Si, M.Sc.)
A. Tujuan Praktikum
            Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat membedakan varisi sifat (termasuk mutan) pada Drosophila sp tipe liar.
B. Dasar Teori
Lalat buah merupakan salah satu hewan yang sering digunakan sebagai model percobaan genetika sejak tahun 1910-an. Lalat buah berasal dari filum Arthropoda, kelas Insekta, dan Ordo Diptera. Spesies ini di Indonesia dikenal sebagai lalat buah yaitu jenis lalat yang dapat ditemui di sekitar buah-buahan yang mulai membusuk. Selain itu, lalat buah termasuk dalam sub-ordo Cyclophorpha, pengelompokkan lalat yang pada pupanya terdapat kulit instar 3, dan termasuk dalam seri Acaliptra (imago menetas dan keluar dari bagian interior pupanya). Lalat buah yang sering ditemukan di Indonesia dan Asia adalah lalat ananasae, kikawai, malerkotliana, repleta, hypocausta, dan imigran (Wildan, 1996).
Organisme yang memiliki daur hidup pendek seperti lalat Drosophila sp sangat cocok untuk digunakan sebagai materi percobaan genetika. Drosophila dapat menghasilkan 20 hingga 25 generasi tiap tahun. Seekor lalat Drosophila sp dapat bertelur ribuan kali semasa hidupnya. Organisme dengan jumlah keturunan yang besar seperti Drosophila sp itu memenuhi persyaratan sebagai materi percobaan genetika. Drosophila sp memiliki kromosom yang ukurannya relatif besar dan jumlahnya hanya empat pasang. Penanganan kultur lalat buah sangat mudah dilakukan dan hanya dengan media yang komposisi dan pembuatannya sederhana serta tumbuhn dan berkembang biak dengan cepat (Susanto, 2011).
Menurut (Wildan, 1996) ciri umum lainnya dari Dhrosophila melanogaster, antara lain :
1.    Memiliki mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwarna merah.
2.    Memiliki warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang.
3.    Berukuran kecil antara 3-5 mm (jantan dan betina memiliki ukuran berbeda).
4.    Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya.
5.    Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
Menurut (Suryo, 2010) Lalat buah banyak digunakan dalam penelitian Genetika karna lalat memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1.    Mudah dipelihara pada media makanan yang sederhana, pada suhu kama dan didalam botol susu berukuran sedang.
2.    Mempunyai siklus hidup pendek (hanya kira-kira 2 minggu) sehingga dalam waktu satu tahun dapat diperoleh 25generasi.
3.    Mempunyai tanda-tanda kelamin sekunder yang mudah dibedakan. Lalat betina lebih besar dari pada lalat jantan, ujung abdomen meruncing dan pada abdomen terdapat garis-garis hitam melintang. Lalat jantan lebih kecil, ujung abdomen tumpul berwarna kehitam-hitaman dan pada abdomen terdapat sedikit garis-garis hitam melintang.
4.    Hanya mempunyai 8 kromosom saja, sehingga mudah menghitungnya.
C. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/tanggal            : Senin/27 Oktober 2014
Waktu                     : 08.00-10.00 WITA
Tempat                   : Laboratorium Genetika dan Molekuler Lantai II
                                 Fakultas Sains dan Teknologi
                                 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
                                 Samata-Gowa
D. Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu mikroskop binokuler, kaca preparat, kuas, dan botol.

b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu Drosophila melanogaster, kapas, dan eter.
E. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu:
Menangkap dan memelihara lalat Drosophila melanogaster
Membius lalat lalat Drosophila melanogaster dengan kapas yang diberi eter
Mengamati lalat dengan mikroskop, mata, abdomen, sayap dan lain-lain
Mencatat dan menggambarkan hasil pengamatan
 










F. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.    Drosophila mangester jantan
Keterangan:
1.      Cepal
2.      Mata faset
3.      Prothorax
4.      Mesothorax
5.      Metathorax
6.      Sayap
7.      Ujung abdomen
8.      Abdomen



2.    Abdomen jantan
Keterangan:
1.      Segmen
2.      Ujung abdomen






3. Kaki
Keterangan:
1.      Koksa
2.      Femur
3.      Tibia
4.      Tarsus
5.      Sex comb



4. Drosophila mangester betina
Keterangan:
1.      Cepal
2.      Mata faset
3.      Prothorax
4.      Mesothorax
5.      Metathorax
6.      Sayap
7.      Abdomen
5. Abdomen betina
Keterangan:
1.      Segmen
2.      Ujung abdomen






6. Kaki betina
Keterangan:
1.      Koksa
2.      Femur
3.      Tibia
4.      Tarsus

 




G. Pembahasan
Drosophila melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang masuk ke dalam ordo Diptera, (bangsa lalat). Spesies ini dikenal sebagai lalat buah dalam pustaka-pustaka biologi eksperimental (walaupun banyak jenis lalat-lalat buah lainnya) dan merupakan organisme model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi, dan evolusi sejarah kehidupan. Lalat buah populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta memiliki banyak variasi fenotipe yang mudah diamati.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada lalat buah jantan dapat dilihat bagian cepal, mata faset, prothorax, mesothorax, matathorax, sayap, abdomen dan seks kelamin. Untuk lalat buah jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan lalat buah betina memiliki 3 ruas pada abdomen, memiliki seks kelamin, ujung pada abdomen tumpul atau membulat dan sayapnya lebih pendek dibandingkan sayap pada lalat buah betina. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kaki Drosophila sp maka bentuk kaki Drosophila sp terdapat 3 bagian yaitu femur, tibia, tarsus dan terlihat adanya rambut sisir pada permukaan kakinya. Drosophila sp jantan umumnya berwarna sedikit lebih gelap bila dibandingkan dengan yang betina. Sisir kelamin pada hewan jantan berguna untuk membantu kopulasi. Sex comb adalah ciri utama Drosophila melanogaster jantan. Sex comb dapat dipakai untuk mengidentifikasi jenis kelamin lalat buah pada dua jam pertama setelah lalat tersebut menetas, ketika bentuk dan pigmentasi lalat tersebut belum berkembang sempurna.
1. Drosophila sp jantan
Drosophila sp jantan memiliki ukuran tubuh lebih kecil daripada betina, dilihat dari sayapnya, sayap Drosophila sp jantan lebih pendek dari sayap betina, pada Drosophila sp jantan memiliki sisir kelamin (sex comb). Ditinjau dari ujung abdomennya Drosophila sp jantan memiliki ujung abdomen yang tumpul dan berwarna hitam. Drosophila sp jantan memiliki 3 ruas atau segmen pada abdomennya.
2. Drosophila sp betina
Drosophila sp betina memiliki ukuran tubuh lebih besar daripada jantan, dilihat dari sayapnya, sayap Drosophila sp betina lebih panjang dari sayap jantan, pada Drosophila sp betina tidak memiliki sisir kelamin (sex comb). Ditinjau dari ujung abdomennya Drosophila sp betina memiliki ujung abdomen yang runcing dan berwarna terang. Drosophila sp betina memiliki 6 ruas atau segmen pada abdomennya.

Adapun klasifikasi dari lalat buah adalah sebagai berikut ini:
Kingdom    : Animalia
Filum          : Antrophoda
Classis        : Insecta
Ordo           : Diptera
Familia        : Drosophilidae
Genus         : Drosophila
Species       : Drosophila melanogaster (Hasanah, 2014)
H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada percobaan ini adalah pada Drosophila melanogaster memiliki morfologi yang terdiri atas caput/kepala, thoraks/dada, dan abdomen/perut. Bentuk ukuran tubuh Drosophila melanogaster betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar bila dibandingkan dengan Drosophila melanogaster jantan. Bagian abdomen Drosophila melanogaster betina terdapat garis-garis hitam yang tebal pada bagian dorsal hingga ujung abdomen. Bagian abdomen Drosophila melanogaster jantan juga terdapat pola garis hitam yang tebal di sepanjang abdomen bagian dorsal. Bagian ujung abdomen Drosophila melanogaster betina lancip, kecuali ketika sedang dipenuhi telur-telur, sedangkan ujung abdomen Drosophila melanogaster jantan membulat dan tumpul. Khusus Drosophila melanogaster jantan terdapat karakter khusus berupa sex comb yang terletak di tarsal pertama pada kaki depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, Uswatun. 2013. Blog Uswatun. Laporan Drosophila melanogaster            http://uswatulhasanahbio.blogspot.com/2013/05/laporan-genetika.html        (28 Oktober 2014).
Suryo. Genetika Manusia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2010.
Susanto, Agus Hery. Genetika. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.

Wildan, Yatim.  Genetika. Bandung: Penerbit Tarsito, 1996.

No comments: