## MOHON MENGKLIK SALAH SATU KONTEN IKLAN YANG MUNCUL DI BLOG KAMI SEBAGAI BENTUK DONASI PENGUJUNG YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK MAINTENANCE BLOG KAMI ##

Saturday, 5 August 2017

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
GENETIKA DAN BIOLOGI MOLEKULER
(GEN GANDA)
 









Disusun oleh:
       NAMA                :    LASINRANG ADITIA
       NIM                     :    60300112034
       KELAS               :    BIOLOGI A
       KELOMPOK     :    V (Lima)

LABORATORIUM  BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2014
LEMBAR PENGESAHAN
            Laporan lengkap praktikum Genetika dan Biologi Molekuler dengan judul “Gen Ganda” yang disusun oleh:

Nama              : Lasinrang Aditia
Nim                 : 60300112034
Kelas               : Biologi A
Kelmpok         : V (lima)

            Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.

  Samata-Gowa,      November  2014

    Kordinator Asisten                                                                         Asisten




(Muhammad Alamsyah)                                                        (Muhammad Alamsyah)
       603001100                                                                               603001100



Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab



(Isna Rasdiana Aziz, S.Si, M.Sc.)
A. Tujuan Praktikum
            Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut ini:
1.  Untuk mengetahui pola sulur jari tangan.
2. Untuk menguji perbandingan genetik pola sulur dari populasi mahasiswa dalam  satu kelas (dengan menggunakan metode Chi Square).
B. Dasar Teori
Diketahui bahwa sifat dikendalikan oleh sepasang alel pada suatu lokus gen. Namun pada kenyataannya banyak sifat yang dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda dalam kromosom yang sama atau bahkan dalam kromosom yang berlainan, fenomena ini dinamakan poligen atau gen majemuk. Poligen merupakan suatu seri gen ganda yang menentukan sifat secara kuantitatif. Dalam hal ini, pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda dalam kromosom yang sama atau berlainan. Biasanya kita beranggapan bahwa suatu kelas fenotip itu selalu mudah dibedakan dari kelas fenotip yang lain. Misanya, warna kulit orang ada yang hitam dan ada yang putih, tubuh orang ada yang tinggi dan ada yang pendek. Akan tetapi bila diperhatikan dengan baik, dalam kenyataannya kelas fenotip tadi tidak dapat dibedakan semudah itu. Sebab karena sering kali masih dapat diketahui adanya beberapa variasi di dalam suatu kelas fenotip. Misalnya saja, kulit hitam pada orang ada yang hitam sekali, hitam biasa, sawo matang. Tubuh orang ada yang tinggi sekali, tinggi dan sedang. Penyelidikan mengatakan bahwa timbulnya berbagai variasi di dalam suatu kelas fenotip itu disebabkan karena pengaruh gen-gen ganda (Poligen atau multipel gen) (Suryo, 2005).
Sidik jari adalah gambaran yang menunjukkan aur-alur pada ujung jari manusia. Gambaran ini biasa di dapat dengan cara menyentuhkan ujung jari pada tinta atau zat warna lainnya, kemudian di tempelkan pada kertas atau media lain yang dapat mencetak gambar. Setiap orang memiliki sidik jari berbeda-beda, bahkan orang kembar identik sekalipun, karena itu sidik jari bias menjadi sarana identifikasi seseorang yang paling aman. Mengapa demikian? Karena sidik jari tidak dapat di palsukan oleh orang lain. Berbeda dari identifikasi berupa tanda tangan yang sangat mudah di palsukan. Sir Richard Edward Henry, berkat dirinya dalam usaha mengelompokkan pola sidik jari tapi bukanlah penemu teknik atau metode sidik jari (Wiliam, 2007).
Sidik jari orang merupakan cantoh indah pula untuk mengetahui peranan poligen. Berdasarkan sistem Galton, dapat dibedakan 3 pola dasar dai bentuk sidik jari yaitu bentuk lengkung atau arch, bentuk sosok atau loop dan bentuk lingkaran atau whorl. Jumlah rigi dari sidik jari seseorang akan tetap pada kira-kira Minggu ke dua belas setelah konsepsi dan tidak akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Wildan, 1996).
Perhitungan banyaknya rigi dilakukan mulai dari triradius sampai ke pusat dari pola sidik jari. Klasifikasi dari bentuk sidik jari didasarkan atas banyaknya triradius, yaitu titik-titik Diana rigi-rigi menuju ke tiga arah dengan sudut kira-kira 120°. Bentuk sidik jari yang paling sederhana ialah lengkung, yang tidak mempunyai triradius, sehingga tidak dapat dilakukan perhitungan rigi. Dua buah triradius terdapat pada bentuk lingkaran, sedangkan bentuk sosok memiliki sebuah triradius. Jika bagian yang terbuka dari bentuk sosok menuju ke arah ujung jari, maka bentuk sosok dinamakan sosok radial. Tetapi jika bagian yang terbuka itu menuju ke pangkal jari, maka bentuk sosok disebut sosok ulnar (Goodenough, 1984).
C. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/tanggal            : Senin/17 November 2014
Waktu                     : 08.00-10.00 WITA
Tempat                   : Laboratorium Genetika dan Molekuler Lantai II
                                 Fakultas Sains dan Teknologi
                                 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
                                 Samata-Gowa
D. Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu alat tulis-menulis dan bantalan stempel.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu jari tangan orang coba (Probandus).
E. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu:

Menekan jari tangan satu persatu dibantalan stempel yang telah di beri tinta terlebih dahulu.
Menempelkan jari tangan pada kertas yang telah tersedia.
Menentukan tipe/pola sulur ke sepuluh jari tangan
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan













Menghitung frekuensi masing-masing pada seluruh kelas masukkan dalam tabel kolom O (= Observedvalue)
                                                                                                     



Menguji dengan statistik Chi squere (pengukuran taraf signifikan 5%)
 









F. Hasil Pengamatan
1.    Pembentukan sidik jari pada tangan manusia
No
Nama
Jumlah tiap jenis pola sulur jari
Jumlah
keterangan
Arch
Loop
Whorl
1.
Ramlah
0
8
2
10
Tangan kanan dan tangan kiri
2.
Karmila
8
2
0
10
3.
Irma Fitrianti
2
8
0
10
4.
Sri Aprelia Tenry
0
6
4
10
5.
Rahmat Hidayat
0
10
0
10
6.
Silvana Manan
0
7
3
10
7.
Zulhaeni
0
10
0
10
8.
Rasdiana S
0
2
8
10
9.
Mukarramah
2
8
0
10
10.
Taufik AT
0
8
2
10
11.
Suriani
0
8
2
10
12.
Afnan Fadhlan
3
7
0
10
13.
Atira Mulya
1
9
0
10
14.
Muhammad Yusuf
7
3
0
10
15.
Novita Syarif
7
3
0
10
16.
Zulfiansyah
9
1
0
10
17.
Kusnadi Alimuddin
0
9
1
10
18.
Asrianti Basri
0
10
0
10
19.
Hafsah
0
10
0
10
20.
Siti Fatimah
10
0
0
10
21.
Erna Afdal
0
9
1
10
22.
Nur Azizah Pratiwi
0
10
0
10
23.
Lasinrang Aditia
0
4
6
10
24.
Hariani
0
8
2
10
25.
A. Nurul Islamiah
10
0
0
10
26.
Muhammad Alif
0
10
0
10
Jumlah
59
170
31
260
Presentase
22,67 %
65,38 %
11,92 %

2.    Perhitungan Chi Square

Arch
Loop
Whorl
Jumlah
O
22,7
65,4
12
100
e
5
70
25
100
d
17,7
-4,6
-13
0,1
d2/e
62,7
0,3
6,8
69,8

G. Pembahasan
Poligen merupakan suatu seri gen ganda yang menentukan sifat secara kuantitatif. Dalam hal ini, pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda dalam kromosom yang sama atau berlainan. Timbulnya berbagai variasi di dalam suatu kelas fenotip disebabkan oleh pengaruh poligen. Sifat yang disebabkan oleh pengaruh poligen tidak mudah digolongkan ke dalam kategori fenotip yang jelas. Hal ini menandakan fenotipnya membentuk suatu spektrum tergantung pada jumlah gen yang berkonstribusi. Salah satu sifat yang disebabkan oleh poligen adalah tinggi badan manusia.
Timbulnya berbagai variasi di dalam suatu kelas fenotip disebabkan oleh pengaruh poligen. Sifat yang disebabkan oleh pengaruh poligen tidak mudah digolongkan ke dalam kategori fenotip yang jelas. Hal ini menandakan fenotipnya membentuk suatu spektrum tergantung pada jumlah gen yang berkonstribusi. Salah satu sifat yang disebabkan oleh poligen adalah tinggi badan manusia.
Sidik jari orang merupakan contoh indah pula untuk mengetahui peranan poligen. Berdasarkan sistem Galton, dapat dibedakan 3 pola dasar dai bentuk sidik jari yaitu bentuk lengkung atau arch, bentuk sosok atau loop dan bentuk lingkaran atau whorl. Jumlah rigi dari sidik jari seseorang akan tetap pada kira-kira Minggu ke dua belas setelah konsepsi dan tidak akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Berasarkan hasil pengamatan pada kelas A dengan jumlah 26 orang. Berdasarkan hasil perhitungan pada Chi Square X2 = ∑(d2/e) pada pola lengkung atau “arch” dengan persentase 22,7% dengan hasil Chi Squarenya 62,7%, bentuk sosok atau “loop” dengan persentase 65,4% dengan hasil Chi Squarenya 0,3% dan bentuk lingkaran atau “whorl” dengan persentase 12% dengan hasil Chi Squarenya 6,8% dengan jumlah total 69,8%.  dengan taraf signifikan 5 (p = 0,05) maka data dapat diterima atau tidak buruk karena diatas 5, 99. Hal ini sesuai dengan teori yaitu pada tabel Chi Square (X2) deretan angka paling atas mendatar merupakan nilai kemungkinan. Kolom sebelah kiri tegak lurus membuat angka-angka yang menunjukkan besarnya derajat kebebasan (dk). Angka-angka lainnya adalah X2. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut jumlah pola sosok atau “loop” dan bentuk lingkaran atau “whorl” pada jari tangan sesuai dengan teori, sedangkan pada pola lengkung atau “arch” persentasenya tidak sesuai dengan teori hal ini terjadi karena pada saat menentukan pola sulur jari tangan terjadi kesalahan dalam menentukan pola sulur. Frekuensi dari berbagai pola sidik jari sangat bervariasi dari satu jari dengan jari lainnya. Kira-kira 5% dari bentuk sidik jari pada ujung jari adalah tipe lengkung. Bentuk sosok kira-kira 65%-70% dan kira-kira 25%-30% adalah tipe lengkung.
Menurut para ahli statistik, apabila nilai X2 yang didapat di bawah kolom nilai kemungkinan 0,05, itu berarti bahwa data yang diperoleh dari percobaan itu buruk. Ini disebabkan karena penimpangan sangat berarti dan ada faktor lain di luar faktor berperan di situ.Kalau nilai X2 yang didapat berada di dalam kolom nilai kemungkinan 0,01 berarti data yang diperoleh dari percobaan buruk sekali. Nilai X2 itu disebut sangat berarti (Highlysignificant). Ini disebabkan karena penyimpangan sangat berarti dan di luar faktor kemungkinan besar peranannya. Jadi data percobaan dapat diterima kebenerannya apabila nilai X2 yang didapat berada di dalam kolom nilai kemungkinan 0,05 atau di dalam kolom sebelah kirinya. Pada percobaan ini menggunakan tarif signifikan 5% (1%, 5% dan 10%), jadi dari hasil analisis menggunakan Chi Square di dapatkan 95% data hasil yang diamati dapat diterima kebenarannya, karena X2 hitung (69,8) > X2 tabel Chi Square. Jika X2 hitung < X2 tabel maka data yang diamati nilai kebenarannya tidak dapat diterima.
H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut ini:
1.  Pola sulur jari tangan ada tiga jenis pola sulur yaitu bentuk lengkung atau arch, bentuk sosok atau loop dan bentuk lingkaran atau whorl.
2.  Perbandingan pola sulur jari tangan pada kelas A adalah pada pola lengkung atau arch yaitu 62,7, bentuk sosok atau loop yaitu 0,3 dan bentuk lingkaran atau whorl yaitu 6,8 dengan jumlah total 69,8.
DAFTAR PUSTAKA
Goodenough. Genetika. Jakarta: Erlangga, 1984.
Wiliam, Standfield. Genetika. Jakarta: Erlangga, 2007.
Wildan, Yatim. Genetika. Bandung: Tarsito, 1996.
Suryo. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1984.











LAMPIRAN


Arch
Loop
Whorl
Jumlah
O
22,7
65,4
12
100
e
5
70
25
100
d
17,7
-4,6
-13
0,1
d2/e
62,7
0,3
6,8
69,8
O = Observedvalue
A =
L =
W =
22,7 + 65,4 + 12 = 100
d = Deviation (penyimpangan) d = O – e
A = 22,7 – 5 = 17,7
L = 65,4 – 70 = - 4,6
W = 12 – 25 = -13
17,7 + - 4,6 + - 13 = 0,1
X2 (Chi Square) X2 = d2/e)
A =
L =
=
62,7 + 0,3 + 62,7 = 69,8

Kesimpulan:

Jadi dari hasil analisis menggunakan Chi Square di dapatkan 95% data hasil yang diamati dapat diterima kebenarannya, karena X2 hitung (69,8) > X2 tabel Chi Square. Jika X2 hitung < X2 tabel maka data yang diamati nilai kebenarannya tidak dapat diterima.

No comments: