LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
EKOLOGI HEWAN
(ESTIMASI KELIMPAHAN POPULASI SERANGGA)
Disusun oleh:
NAMA : LASINRANG ADITIA
NIM : 60300112034
KELAS : BIOLOGI A
KELOMPOK : IV (Empat)
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap
praktikum Fisiologi Hewan dengan judul “Estimasi Kelimpahan Populasi
Serangga” yang disusun oleh:
Nama : Lasinrang Aditia
Nim : 60300112034
Kelas : Biologi A
Kelmpok : IV (empat)
Telah diperiksa oleh
Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.
Samata-Gowa, Mei 2014
Kordinator Asisten
Asisten
(Rusmadi
Rukmana S.Si)
(Megawati Bohari, S.Si)
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
(Suhaenni S.Si. M.Pd)
A. Tujuan
Praktikum
Adapun
tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu menerapkan metode
CMRR (Capture, Mark, Release, Recapture
Methode) untuk memperkirakan jumlah/cacah populasi serangga Belalang dan
membandingkan hasil estimasi dengan rumus Schumacer-Eschemeyer.
B. Dasar
Teori
Populasi
ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama jenis atau kelompok
lain yang individunya mampu bertukar informasi genetik yang mendiami suatu
ruangan khusus, yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun paling baik
digambarkan secara statistik, unik sebagai milik kelompok dan bukan
karakteristik individu dalam kelompok itu (Soetjipta, 1992).
Walaupun
istilah populasi itu dapat mencakup varietas atau kelompok lain yang mungkin
saja merupakan satuan ekologi, populasi merupakan berbagai ciri khas tambahan
yang berbeda dari dan ciri lainnya yang merupakan tambahan pada ciri umum
individunya yang membentuk kelompok itu. Diantaranya ciri yang sama-sama
dimiliki oleh populasi dan individu ialah kenyataan bahwa populasi mempunyai
riwayat hidup sebagaimana tampak dari kenyataan bahwa populiasi tumbuh,
mengkhususkan dan memelihara dirinya dan bahwa populasi memiliki susunan di
struktur yang pasti yang dapat diberikan dalam hubungan yang sama seperti
individu. Ciri kelompok mencakup berbagai corak seperti angka kelahiran/ laju
berbiak angka kematian, struktur umur, dan stuktur sosial (Ewusie, 1990).
Pengetahuan
tentang pertumbuhan dan pengaruh individu populasi merupakan dasar untuk
memahami struktur dan dinamika ekologi. Semua spesies memiliki potensi tumbuh
yang tinggi pada kondisi optimum. Jumlah kelahiran dan kematian mungkin
berfluktasi secara luas sebagai respon terhadap pengaruh lingkungan yang
berbeda, tetapi jumlah itu mendekati seimbang dalam waktu yang lama. Interaksi
species seperti predasi, kompetisi dan herbivore akan mengatup naik turunnya
pertumbuhan populasi. Populasi terdiri dari banyak individu yang tersebar pada
rentangan goegrafis (Naughhton, 1973).
Ada
beberapa pola penyebaran yaitu menggerombol, acak dan tersebar. Pola distribusi
ini disebabkan oleh tipe tingkah laku individu yang berbeda. Di satu pihak,
menggerombol sebagai akibat dari tertariknya individu-individu pada tempat yang
sama, apakah karena lingkungan yang cocok. Misalnya perkawinan, di pihak lain
tersebar sebagai interaksi antagonis antar individu. Karakteristik dasar
populasi adalah besar populasi atau kerapatan (Naughhton, 1973).
Tingkat
pertumbuhan populasi yaitu sebagai hasil akhir dari kelahiran dan kematian,
juga mempengaruhi struktur umur dan populasi. Kerapatan populasi ialah ukuran
besar populasi yang berhubungan dengan satuan ruang, yang umumnya diteliti dan
dinyatakan sabagai cacah individu. Kadang kala penting untuk membedakan
kerapatan kasar dari kerapatan ekologik. Kerapatan kasar adalah biomassa
persatuan ruang total, sedangkan kerapatan ekologik adalah cacah individu biomassa
persatuan ruang habitat (Hadisubroto,
1989).
Capture Mark Release Recapture
(CMMR) yaitu menangkap, menandai, melepaskan dan menangkap kembali sampel
sebagai metode pengamatan populasi. Merupakan metode yang umumnya dipakai untuk
menghitung perkiraan besarnya populasi. Populasi merupakan wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Hal yang pertama dilakukan adalah
dengan menentukan tempat yang akan dilakukan estimasi, lalu menghitung dan
mengidentifikasinya, dan hasil dapat dibuat dalam sistem daftar (Rochmatulloh,
2012).
C. Waktu dan
Tempat
Adapun waktu
dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari/tanggal :
Sabtu/17 Mei 2014
Waktu :
08.00-10.00 WITA
Tempat :
Laboratorium Mikrobiologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa
D. Alat dan
Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini
yaitu alat tulis menulis dan jaring penangkap serangga.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu pilox
sebagai penanda Belalang.
E. Cara Kerja
Adapun
cara kerja pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Menangkap sejumlah belalang dengan menggunakan
jaring.
2. Menghitung jumlah belalang yang tertangkap
lalu memberi tanda dengan pilox pada bagian caput,
thorax, atau abdomen pada tiap belalang dan melepaskan kembali.
3. Mengulangi langkah pertama dan menghitung
jumlah belalang yang tertangkap baik yang telah diberi tanda dan tetangkap
kembali maupun yang belum memiliki tanda.
4. Memberi tanda pada belalang yang belum
memiliki tanda dan melepaskannya kembali.
5. Mengulangi percobaan tersebut sampai
penagkapan 10 kali.
6. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
F. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada
percobaan ini adalah sebagai berikut ini:
Sam-
pling
ke
|
C
|
M
|
M
|
R
|
CM
|
C(M)2
|
∑(CM)
|
MR
|
CM
R
|
∑R
|
∑CM
∑R
|
R2
C
|
1
|
8
|
-
|
8
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
1
|
8
|
0
|
1
|
8
|
64
|
64
|
8
|
8
|
1
|
64
|
1
|
3
|
2
|
8
|
0
|
2
|
16
|
128
|
80
|
16
|
8
|
3
|
26,6
|
2
|
4
|
1
|
8
|
0
|
1
|
8
|
64
|
88
|
8
|
8
|
4
|
22
|
1
|
5
|
1
|
8
|
0
|
1
|
8
|
64
|
96
|
8
|
8
|
5
|
19,2
|
1
|
6
|
1
|
8
|
0
|
1
|
8
|
64
|
104
|
8
|
8
|
6
|
17,3
|
1
|
7
|
1
|
8
|
0
|
1
|
8
|
64
|
112
|
8
|
8
|
7
|
16
|
1
|
8
|
1
|
8
|
0
|
1
|
8
|
64
|
120
|
8
|
8
|
8
|
15
|
1
|
9
|
9
|
8
|
1
|
8
|
72
|
576
|
192
|
64
|
9
|
16
|
12
|
7,1
|
10
|
1
|
9
|
0
|
1
|
9
|
81
|
201
|
9
|
9
|
17
|
11,8
|
1
|
Jumlah
|
26
|
73
|
9
|
17
|
145
|
1169
|
1057
|
137
|
74
|
67
|
204
|
16,1
|
v Analisis
Data
1. Rumus Schumacer-Eschemeyer
N =
=
=
1,95 …… (
)
Variansi = 1/( S-1) {
}
= 1/( 10-1) {
}
= 1/9 x 2,88 – 308,2
= 0,32 - 308,2
= -307,88…… (b)
Standar
Error =
=
=
=
= 0,35
2. Rumus Peterson
N =
=
=
= 8,22
3. Rumus Shenebet
N
=
=
= 62,2
G. Pembahasan
Adapun
pembahasan pada percobaan ini adalah hewan sebagai komponen penyusun komunitas
biotik dalam suatu ekosistem mempunyai peran dan fungsi penting untuk habitat
dan lingkungan serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan adalah faktor-faktor di
luar makhluk hidup yang berpengaruh langsung pada kemungkinan hewan untuk dapat
bertahan hidup, tumbuh dan berkembangbiak. Di dalam habitatnya organisme sudah
menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada sehingga mampu bertahan hidup, tumbuh
dan berkembangbiak. Suatu komunitas terdiri dari berbagai kumpulan populasi
yang saling berinteraksi satu sama lain.
Oleh karena
itu, dalam komunitas berarti ada keanekaragaman jenis-jenis ynag terkumpul
membentuk populasi dan saling berinteraksi antar populasi tersebut membentuk
komunitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa di dalam komunitas salah satu ciri
utama adalah adanya keanekaragaman jenis. Keanekaragaman jenis dari seluruh
jumlah jenis di dalam komponen tropik atau dalam suatu komunitas secara
keseluruhan ditentukan oleh jenis yang jarang, dominan, atau umum. Untuk
mengetahui keanekaragaman suatu organisme maka kita harus mengetahui kemelimpahan
suatu individu, dapat diketahui dengan menggunakan metode yaitu CMRR (Capture, Mark, Release, dan Recapture).
Metode CMRR
dapat dilakukan melalui simulasi atau tiruan untuk menggantikan populasi suatu
hewan yang dimaksud. Dengan pengambilan sampel yang akurat akan didapatkan
besarnya populasi yang mendekati jumlah yang sebenarnya. Seperti yang dilakukan
pada praktikum ini yaitu dengan menggunakan kancing genetika berwarna hitam dan
putih dengan dua perlakuan yaitu metode tangan terbuka dan tangan tertutup.
Pada
praktikum ini, dilakukan di area terbuka sekitar samata dengan cara mengkap
belalang kemudian ditandai, setelah ditandai belalang tersebut dilepas kembali
dan selanjutnya kita menangkap kembali belalang, ini dilakukan sebanyak 10 kali
pengulangan.
Berdasarkan
hasil pengamatan yang diperoleh, estimasi kelimpahan populasi belalang dengan
metode CMRR dengan 10 kali pengulangan diperoleh jumlah populasi belalang
adalah 26 dengan jumlah belalang yang ditandai yaitu 9. Hasil analisis data
dengan rumus Schumacer-Eschemeyer, diperoleh
jumlah populasi (N) sebesar 1,95, variansi sebesar -307,88
dan standar error (SE) sebesar 0,35. Dari nilai standar error yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa data estimasi yang diperoleh baik dan valid karena
standar error (SE) nilainya kecil. Hal tersebut terjadi karena belalang yang
terambil merata dan konsisten. Dari nilai N dapat disimpulkan bahwa jumlah
populasi yang diperoleh lumayan besar. Sedangkan hasil dari rumus Peterson jumlah
(N) sebesar 8,22 dan rumus Shenebet
jumlah (N) sebesar 62,2.
H.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada percobaan ini adalah percobaan estimasi kelimpahan populasi belalang dilakukan
dengan cara sederhana, yaitu metode CMRR (Capture, Mark, Release, dan Recapture). Perhitungan sebaran populasi yang diperoleh dapa
diperoleh dengan menggunakan rumus rumus Schumacer-Eschemeyer,
Peterson, dan Shenebet. Berdasarkan hasil analisis data, simulasi estimasi kelimpahan
populasi belalang diperoleh jumlah populasi (N) sebesar 1,95, variansi sebesar -307,88
dan standar error (SE) sebesar 0,35. Sedangkan hasil dari rumus Peterson jumlah
(N) sebesar 56,24 dan rumus Shenebet jumlah
(N) sebesar 9,55. Untuk metode tangan tertutup diperoleh jumlah populasi (N)
sebesar 18,03, variansi
sebesar -62,72
dan standar error (SE) sebesar 0,47. Sedangkan hasil dari rumus Peterson jumlah
(N) sebesar 8,22 dan rumus Shenebet
jumlah (N) sebesar 62,2.
DAFTAR
PUSTAKA
Ewusie,
Yanney. Ekologi Tropika. Bandung: ITB Press,
1990.
Hadisubroto,
Tisni. Ekologi Dasar. Jakarta:
DeptDikBud,
1989.
Naughhton.
Ekologi Umum Edisi Ke 2. Yogyakarta: UGM Press, 1973.
Rochmatulloh,
Adam. Blog Adam. “Laporan Simulasi Estimasi Populasi
Hewan” http://
www.adamrocmatulloh.blogspot.com (19
Mei 2014).
Soetjipta.
Dasar-dasar Ekologi Hewan. Jakarta:
DeptDikBud DIKTI,
1992.
No comments:
Post a Comment