LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap
praktikum Taksonomi Invertebrata dengan judul “Protozoa” yang disusun
oleh:
Nama : Lasinrang Aditia
Nim : 60300112034
Kelas : Biologi B
Kelmpok : I (satu)
Telah diperiksa oleh
Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.
Samata-Gowa, 09 Mei 2013
Kordinator Asisten Asisten
(Hasnah S.Si) ( Adriana )
60300111002
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
(Ar. Syarif Hidayat S.Si, M.Kes)
A. Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan
dilakukannya percobaan ini yaitu:
1. Mengamati
organisme yang tergolong Protozoa pada berbagai sumber air
yang
tergenang.
2. Menggambar bagian – bagiannya
serta menuliskan susunan
klasifikasinya.
B. Dasar
Teori
Filum protozoa merupakan hewan yang
tubuhnya terdri dari satu sel. Nama protozoa berasal dari bahasa latin yang
berarti “hewan yang pertama” (proto = awal, zoon = hewan). Hewan filum ini
hidup di daerah lembab, misalnya di air tawar, air laut, air payau, dan tanah,
bahkan di dalam tubuh organisme lain. Protozoa ada yang hidup bebas, komensal
maupun parasit pada hewan lain. Hewan ini ada yang hidup individual (soliter)
dan ada pula yang membentuk koloni (Yusminah, 2007: 4).
Protozoa adalah organisme-organisme
heterotrofik yang ditemukan di semua habitat utama. Sebagian di antaranya hidup
bebas, sedangkan yang lainnya hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan.
Sebagaian protozoa juga menjalani gaya hidup simbiotik berupa komensalisme dan
mutualisme. Protozoa parasitik menyebabkan beberapa penyakit manusia yang
paling tersebar luas dan membahayakan. Pada umumnya, reproduksi protozoa adalah
aseksual, tetapi terjadi juga pola-pola seksual yang kompleks (Fried H George, 2006: 318).
Protozoa
adalah hewan-hewan bersel tunggal. Hewan-hewan itu mempunyai struktur yang
lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri
dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme sempurna. Karena sifat
struktur yang demikian itu, maka berbagai ahli dalam zoology menamakan protozoa
itu selular tetapi keseluruhan organisme itu dibungkus dengan satu plasma
membrane. Protozoa itu kecil, berukuran kurang dari sepuluh micron dan,
walaupun jarang ada yang mencapai 6 milimeter (Rohmimohtarto, 2007: 107).
Protozoa membentuk
suatu subkerajaan dari kerajaan protista dalam klasifikasi lima kerajaan
makhluk-makhluk hidup (Monera, protista, Plantae, Fungi, dan Animalia).
Mereka lebih primitive dari hewan. Bagaimanapun kompleks badan-badan mereka dan
banyak dari mereka sangat kompleks, semua struktur berbeda tersebut berada di
dalam satu sel. Tetapi beberapa protozoa mempunyai stadium di dalam siklus
hidupnya di mana tidak ada dinding-dinding sel diantara nukleit, dan beberapa
spesies membentuk koloni-koloni yang berenang sebagai satu unit dan berisi
organisme somatic dan reproduktif yang kelihatannya berbeda. Protozoa berukuran
mikroskopik, hanya sedikit yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Beberapa
flagelata berisi klorofil dan oleh beberapa dianggap sebagai algae, banyak
species protozoa yang tidak berwarna, berbeda dari yang hijau karena tidak
mempunyai kromator, namun kehilangan kromator itu dapat dibuat secara
eksperimental (Radiopoetro, 1996: 83).
C. Metode
Praktikum
1. Waktu dan
Tempat
Adapun
waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah:
Hari/tanggal :
Rabu/01 Mei 2013
Waktu : 13.00-15.00 WITA
Tempat : Laboraturium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar
Samata-Gowa
2. Alat dan
Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini
yaitu mikroskop binokuler.
b. Bahan
Adapun bahan yang
digunakan pada percobaan ini yaitu sampel air genangan
hijau, air kolam, air rendaman jeramih, air lendir, dan air got.
3. Cara
Kerja
1. Mengambil sampel dengan
menggunakan pipet, lalu dengan hati–hati dletakkan di atas objek gelas lalu diamati
pada mikroskop (usahakan mulai pada perbesar terkecil). Untuk jenis–jenis protozoa
misalnya Amoeba sp (karena ukurannya cukup besar) pengamatan pertama sebaiknya
dilakukan pada mikroskop stereo kemudian diambil dengan pipet halus (pipet patereu).
Untuk jenis Paramecium sp karena gerakannya sangat cepat, dapat
ditambahkan 1-2 tetes larutan kanji atau larutan gelatin masing – masing konsentrasi
1 % atau larutan polyvinyl alcohol 15 % pada objek gelas dan dihomogenkan.
2. Mengamati struktur morfologi
ataupun anatomi dari organism yang ditemukan, cacat jenis atau arah
pergerakannya.
3. Organisme tersebut dapat diberi
beberapa pewarna, misalnya methylen blue encer dengan cara meneteskan pada
salah satu sisi dari deck glass dan menghisapnya dengan kertas saring pada sisi
lain deck glas.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
Pengamatan
a. Sumber sampel / bahan : Air jeramih
1.
Spesies : Bodo sp
Perbesaran
: 10 x 10
Keterangan:
1.
Vakuola kontraktil
2.
Badan golgi
3.
Nukleus
4.
Mitokondria
5.
Flagel
2.
Spesies : Chilodonella cucullula
Perbesaran
: 10 x 10
Keterangan:
1.
Vakuola kontraktil
2.
Nukleus
.
b. Sumber sampel / bahan : Air got
1. Spesies : Paramecium
sp
Perbesaran
: 10 x 10
Keterangan:
1.
Silia
2.
Vakuola makanan
3.
Makro nukleus
4.
Vakuola kontraktil
5.
Anal pore
6.
Mikro nukleus
7.
Mouth pore
2. Spesies : Arcella
sp
Perbesaran
: 10 x 10
Keterangan:
1.
Sitoplasma
2.
Nukleus
3.
Shell
4.
Vakuola kontraktil
5.
Pseudopod
3. Spesies : Stylonychia
sp
Perbesaran
: 10 x 10
Keterangan:
1.
Vakuola kontraktil
2.
Mikro nukleus
3.
Makro nukleus
4.
Sitoplasma
5.
Silia
6.
Sirri
c. Sumber
sampel / bahan : Air lendir
1. Spesies : Spirostomum
sp
Perbesaran
: 10 x 10
Keterangan:
1.
Makro nukleus
2.
Vakuola
d. Sumber sampel / bahan : Air kolam
1.
Spesies : Chilomonas paramecium
Perbesaran
: 10 x 10
Keterangan:
1.
Nukleus
2.
Vakuola
3.
Flagel
e. Sumber sampel / bahan : Air lumut (hijau)
1.
Spesies : Eglena viridis
Perbesaran
: 10 x 10
Keterangan:
1.
Nukleus
2.
Nukleoulus
3.
Vakuola kontraktil
4.
Kloroplas
5.
Stigma
6. Flagel
2.
Pembahasan
Pada hasil pengamatan dari
berbagai sumber sampel/bahan diantaranya pada air jeramih terdapat Bodo sp, Spirostomum
sp, dan Chilodonella cucullula. Pada air got
terdapat Euglena viridis, Paramecium sp,
Arcella sp, dan Stylonychia sp. Pada
air lendir terdapat Spirostomum sp dan
Euglena viridis. Pada air kolam terdapat Chilomonas paramecium dan
Euglena viridis. Pada air lumut/hijau terdapat Euglena viridis.
a. Pengamatan pada air got ( Paramecium sp )
1. Morfologi
Paramecium sp memiliki bentuk
oval, sandal, bulat di bagian depan/atas dan tubuh yang seluruhnya atau
sebagian ditutupi oleh cilia atau rambut getar. Lubang bagian belakang disebut
pori anal.
2. Anatomi
Bentuk
tubuh paramecium sp secara anatomis seperti sandal (alas kaki) ukurannya
0,25 mm, kulit tipis dan elastis. Memiliki makronuklesus satu, mikronukleus
satu atau lebih,dimana mikronukleus berfungsi sebagai alat reproduksi dan
mikronekleus sebagai konjugasi. Terdapat vakuola makanan dan vakuola kontraktil
yang terletak pada permukaan aboral yang berfungsi sebagai sistem ekskresi dan
mengedarkan makanan keseluruh tubuh. Ujung sel bagian anterior lebih tumpul
atau membulat.
3. Habitat
Habitat
alami mereka adalah air tawar. Paramecium sp mengambil air dari
hipotonik lingkungan melalui osmosis dan menggunakan kandung kemih seperti
kontraktil vakuola untuk mengumpulkan kelebihan air dari kanal radial dan
mengusir berkala melalui membran plasma oleh kontraksi sekitarnya sitoplasma.
4.
Sistem reproduksi dan sistem pencernaan
Paramecium sp ini berkembangbiak dengan cara membelah diri dan konyugasi. Pada pembiakan
membelah diri inti mikro terbelah menjadi dua bagian, yang terbagi menjadi dua
bagian tadi masing-masing bergerak kearah ujung sel yang berbeda arah /
berlawanan arah, pada inti mikro membelah melintang menjadi dua bagian corong
makanan dan rongga yang berdenyut yang kedua terbentuk juga dan disertai terjadinya
lengkukan melintang yang membagi tubuh menjadi dua bagian yang sama besar. Sistem
pencernaanya yaitu pencernaan makanan terjadi di dalam vakuola makanan. Awalnya
makanan masuk ke dalam sel melalui rongga mulut, lalu masuk ke dalam sitostoma,
kemudian makanan akan didorong masuk ke dalam sitofaring dan akan terus ke
vakuola makanan untuk dicerna.
5. Klasifikasi Paramecium
sp
Kingdom : Protista
Class
: Ciliatea
Ordo : Peniculida
Family :
Parameciidae
Genus :
Paramecium
Species : Paramecium
sp
b. Pengamatan pada air genangan hijau ( Euglena viridis )
1.
Morfologi
Euglena
viridis memiliki tubuh yang menyerupai gelendong dan
diselimuti oleh pelikel Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron dimana
ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk yang berfungsi sebagi alat
gerak. Flagel terbentuk di sisi reservoir Hewan ini memilki stigma (bintik mata
berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang.
2. Anatomi
Euglena viridis memiliki tubuh secara
anatomis yang menyerupai gelendong. Di dalam tubuhnya terdapat nukleus yang
berfungsi sebagai pusat pengendali seluruh kegiatan aktivitasnya, mempunyai
vakuola kontraktil, kloroplas sebagai tempat fotosintesis ketika sinar matahari
mencukupi, terdapat pula stigma serta flagel yang berfungsi sebagai alat gerak Euglena viridis.
3. Habitat
Habitat
Euglena viridis air tawar dan melimpah di daerah ini, seperti
di kolam peternakan atau parit saluran air, yang mengkonsumsi kotoran binatang.
4.
Sistem reproduksi dan sistem sirkulasi
Untuk reproduksi Euglena viridis berkembang biak secara
vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur. Pembelahan ini
dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagel dan
sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya terbentuklah
dua sel euglena baru. Sistem sirkulasi Euglena
viridis mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat
organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat
makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma.
5. Klasifikasi Euglena
viridis
Kingdom :
Excavata
Divisi :
Eugnelophycota
Class :
Euglenoidea
Ordo
: Euglenales
Family
: Euglenaceae
Genus
: Euglena
Species
: Euglena Viridis
E.
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang
dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai
berikut :
a.
Dari berbagai sumber sampel/bahan diantaranya pada air jeramih terdapat
Bodo
sp, Spirostomum sp, dan Chilodonella cucullula. Pada air got
terdapat Euglena viridis, Paramecium sp,
Arcella sp, dan Stylonychia sp. Pada
air lendir terdapat Spirostomum sp dan
Euglena viridis. Pada air kolam terdapat Chilomonas paramecium dan
Euglena viridis. Pada air lumut/hijau terdapat Euglena viridis.
b. Klasifikasi Paramecium
sp yaitu termasuk ke dalam kelas Ciliatea
karena
hewan ini mempunyai cilia dan termasuk ke dalam genus Paramecium
serta spesies adalah
Paramecium sp. Klasifikasi Euglena
viridis termasuk ke dalam kelas Euglenoidea
dan termasuk
ke dalam genus euglena serta spesies adalah Euglena Viridis
2. Saran
Adapun
saran saya yaitu: saat melakukan praktikum, sebaiknya semua praktikan lebih
aktif dan teliti dalam melakukan pengamatan agar dapat mengamati beberapa jenis
protozoa.
DAFTAR
PUSTAKA
George
H, Fried. Biologi Edisi Kedua.
Jakarta: Erlangga, 2006.
Hala,
Yusminah. Biologi Umum 2. Makassar:
UIN Alauddin Press, 2007.
Radiopoetro.
Zoologi Avertebrata. Erlangga : Jakarta, 1986.
Rohmimohtarto.
Zoologi Invertebrata. Pustaka:
Jakarta, 2007.
2 comments:
thanks ya infonya
Kok engga ada gambarnya pak?
Post a Comment