LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap
praktikum Struktur Hewan dengan judul “Sistem Rangka” yang disusun oleh:
Nama : Lasinrang Aditia
Nim : 60300112034
Kelas : Biologi B
Kelmpok : I (satu)
Telah diperiksa oleh
Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.
Samata-Gowa, 28 Mei 2013
Kordinator Asisten
Asisten
(Asbar Hamzah) (Tias Praditya Putra)
60300110006 60300111064
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
(Maisya Al Banna S.Si, M.Si)
A. Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui struktur
histologi dari sistem rangka manusia.
B. Dasar
Teori
Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh
struktur-struktur keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi.
Sistem ini meliputi eksoskeleton, dan endoskeleton. Eksoskeleton secara
embriologis berasal dari epidermis saja, dermis saja, atau keduanya. Sedangkan
endoskeleton secara embriologis berasal dari jaringan subdermal, yaitu
endoskeleton tulang, endoskeleton rawan dan korda. Eksoskeleton ummnya dijumpai
pada hewan invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal sebagai dermal skeleton.
Endoskeleton umumnya dijumpai pada hewan veretebrata. Sistem rangka adalah
suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem
rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan
(rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya
struktur penunjang (Nature, 2012).
Menurut
(Syarifuddin, 2006: 145) tulang diklasifikasikan menurut bentuknya terbagi
atas:
1.
Tulang panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari diafisis dan epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan
dalam pergerakan.
2. Tulang pendek, yaitu tulang yang
berstruktur kuboid yang biasanya ditemukan berkelompok yang berfungsi
memberikan kekuatan kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas.
3. Tulang pipih, yaitu tulang yang
strukturnya mirip lempeng yang berfungsi untuk memberikan suatu permukaan yang
luas untuk perlekatan otot dan memberikan perlindungan.
4. Tulang ireguler, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan
struktur tulang yang sama dengan tulang pendek.
5. Tulang sesamoid, yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi
persendian yang bersendian yang bersambungan dengan kartilago, ligament, atau
tulang lainnya.
Tulang tempurung kepala terdiri atas
cranium sebagai tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang organon
sensoris (olfactory, optic, auditory)
dan skeleton viceralis, yang merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan
penyokong lidah insang untuk mekanisme. Tengkorak (tempurung) kepala melekat
dekat sekali dengan columna vertebralis, oleh karena itu ikan tidak bisa
memutar kepalanya. Gigi biasanya terdapat pada tulang premaxillary dentary,
vomer dan tulang palatina. Chondrichthyes memiliki tulang kartilago kranium
sempurna, organ pembau dan kapsul optic tergabung menjadi satu. Eksoskeleton
ostracodermi mempunyai kesamaan dengan dentin pada kulit Elasmobrachii yang
merupakan mantel keras seperti email pada gigi Verterata. Di bawah lapisan
tersebut terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi terdapat
tulang padat. Kartilago palate quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan
yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Ikan hiu dan ikan pari,
rahangnya bersendi pada tulang ke posterior atau pada elemen hiomandibula dari
lengkung insang ke 2 (Gunarso, 1979:
215).
C. Metode
Praktikum
1. Waktu dan
Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya
praktikum ini adalah:
Hari/tanggal : Selasa/ 21 Mei 2013
Waktu : 15.00-17.00 WITA
Tempat : Laboraturium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar
Samata-Gowa
2. Alat dan
Bahan
a. Alat
Adapun alat yang akan digunakan pada percobaan ini
yaitu kertas HVS dan alat tulis.
b. Bahan
Adapun bahan yang akan
digunakan pada percobaan ini yaitu alat peraga manusia
yang meliputi tulang anggota badan, tulang ekstrimitas atas dan eksrimitas
bawah, tulang tempurung kepala dan tulang wajah.
3. Cara
Kerja
1. Pengamatan
tulang-tulang penyusun tengkorak
a. Mengamati tulang tempurung kepala
seperti Os frontal, Os pariental, Os
occipital, Os spinoidal dan Os
temporal.
b. Mengamati
tulang wajah seperti Maksilla, Mandibula,
Os zigomaticum, Os
nasale, Os lacrimale, dan Os vomer.
2. Pengamatan
tulang-tulang penyusun anggota badan
a. Mengamati tulang belakang seperti Vertebra cervicales, Vertebra toracales,
Vetebra lumbalis, Os sacrum dan Os
cocigrus.
b. Mengamati tulang dada seperti Mandibrium sterni, menagamati pula tulang
rusuk seperti Costa vera, Costa spuria, dan Costa flectuantes.
3. Pengamatan
tulang anggota gerak
a. Mengamati tulang anggota gerak
bagian atas yang terdiri atas Scapula,
Clavicula, Humerus, Ulna, Radius, Os carpal, Metacarpal, dan Phalanges.
b. Mengamati tulang anggota gerak
bagian bawah yang terdiri dari Ilium,
Iscium, Pubis, Femur, Patella tibia, Fibula, Tarsal, Metatarsal, Calcaneus dan
Phalanges.
c. Menggambar hasil pengamatan.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
Pengamatan
a. Rangka
badan
Keterangan:
1.
Os parietal (ubun-ubun)
2. Os frontal (tulang dahi)
3. Os zigomatikum (tulang pipih)
4. Maksilla (rahang atas)
5. Klavikula (tulang bahu)
6. Sternum (tulang dada)
7. Costa vera (tulang rusuk sejati)
8. Costa vuria (tulang rusuk palsu)
9. Costa fluctuates (tulang rusuk melayang)
10. Illium (tulang panggul)
11. Ischium (tulang panggul)
12. Koksi (tulang ekor)
13. Os pubis (tulang kemaluan)
14. Metatarsal (telapak kaki)
15. Phalanges (jari-jari)
16. Tarsal (pergelangan kaki)
17. Tibia (tungkai bawah)
18. Patella (tulang lutut)
19. Femur (paha)
20. Phalanges (jari-jari)
21. Metacarpal (telapak tangan)
22. Carpal (tangan)
23. Ulna (tulang hasta)
24. Radius (tulang pengumpil)
25. Vertebrae lumbalis (tulang pinggang)
26. Prosesus hipoideus (lengan)
27. Humerus (tulang panjang pada lengan atas)
28. Vertebrae servikalis (tulang leher)
29. Mandibula (tulang rahang bawah)
30. Os nasal (tulang hidung)
31. Os temporal (tulang pelipis)
32. Os etmoid (tulang mata)
b. Tengkorak
(skulu)
Keterangan:
1.
Os pariental (tulang
ubun-ubun)
2.
Os frontal (tulang
dahi)
3.
Os lacrimal (tulang air
mata)
4.
Os nasal (tulang
hidung)
5.
Maksilla (tulang
rahang atas)
6.
Mandibula (tulang
rahang bawah)
7.
Os temporal (tulang
pelipis)
8.
Os
zigomatikum (tulang pipi)
9.
Os oksipital (tulang
belakang tengkorak)
c. Eksrimitas
atas
Keterangan:
1.
Scapula (tulang
berbentuk pipih)
2.
Ulna (tulang
hasta)
3.
Carpal (tulang
tangan)
4.
Metacarpal (tulang
telapak tangan)
5.
Phalanges (jari-jari)
6.
Radius (tulang
pengumpil)
7.
Humerus (tulang
panjang)
d. Eksrimitas
bawah
Keterangan:
1.
Femur (tulang
paha)
2.
Patella (tulang
lutut)
3.
Fibula (tulang
tangkai bawah)
4.
Tarsal (pergelangan
kaki)
5.
Metatarsal (tulang
telapak kaki)
6.
Phalanges (jari-jari)
7.
Tibia (betis)
8.
Os pubis (tulang
kemaluan)
2.
Pembahasan
a. Pengamatan
sistem rangka tubuh manusia
Pada pengamatan pertama, kita
mengamati rangka manusia. Yang diamati
adalah tulang-tulang penyusun tempurung kepala, tulang penyusun anggota
badan, tulang belakang, ekstremitas superior, dan ekstremitas inferior. Pada
tulang tengkorak terdiri atas os frontal,
os ethomoidal, os nasal, os spenoidal
yaitu berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji, palatinum
(tulang langit-langit), os lacrimal
yaitu sekat tulang pipi atau tulang kelenjar air mata, os zigomaticum yaitu tulang pipi, os maxilla yaitu menyusun sebagian dari hidung, os mandibula yaitu menempel pada tulang
tengkorak bagian temporal, os oxipeta yaitu daerah belakang dari tengkorak, os temporal yaitu tulang samping kiri
kanan kepala dekat telinga, bagian os
parietal yaitu tulang dahi dan
bagian ethmoid yaitu tulang yang menyusun rongga hidung.
Tulang rusuk memiliki beberapa
fungsi diantaranya melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan, melindungi
lambung, limpa dan ginjal, dan membantu pernapasan. Ruas-ruas tulang belakang
disusun oleh 33 buah tulang dengan bentuk tidak beraturan. Ke 33 buah tulang
tersebut terbagi atas 5 bagian yaitu: Columna
cervicalis (7 buah), Columna
thoracalis (12 buah), Columna
lumbalis (5 buah), Columna sacralis (5
buah), dan Columna coccigialis (4
buah).
Tulang dada termasuk tulang pipih,
terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat
tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulang dada memberikan
perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan.
Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu: tulang hulu / manubrium, tulang badan / gladiolus,
dan tulang taju pedang / xiphoid process
Untuk tulang penyusun anggota badan
terdapat bagian-bagian berupa os
clavicula, os manubrium, os corpus sterni, os prosessus xypodeus, os illium, os
ischium, os pubicum,os costa fluktuantes os costa spuria, dan os costa vera. Pada ekstremitas superior
terdiri atas bagian-bagian yaitu : os humerus/ tulang lengan atas. Termasuk
kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh
tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat
melekatnya tulang radius dan ulna, os
ulna radius/ pengumpil dan hasta.
Tulang ulna berukuran lebih besar
dibandingkan radius, dan melekat
dengan kuat di humerus. Tulang radius
memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna, os carpal/ pergelangan tangan tersusun atas 8 buah tulang yang
saling dihubungkan oleh ligamen, os metacarpal/
telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan
dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan
tulang-tulang jari (phalanges), os phalanges/ (tulang jari-jari).
tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang,
kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah, distal phalanges, medial
phalanges, proksimal phalanges, prosessus stiloideus ulna, tuberositas radi,
dan trochlea humeri.
Sedangkan pada ekstremitas inferior
terdiri atas os femur/ tulang paha
yaitu termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul
sampai ke lutut. os patella/
tempurung lutut terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi
melindungi sendi lutut. os tibia dan os fibula/tulang kering dan tulang
betis. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena
berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat
melekatnya beberapa otot. Os tarsal/tulang
pergelangan kaki, termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan
salah satunya adalah tulang tumit. Os
metatarsal/tulang telapak kaki. Os
phalanges/tulang jari-jari tangan, os
calcaneus, os maleolus lateral, dan maleolus
medial.
b. Pengamatan
tulang tempurung kepala
Pada pengamatan kedua yaitu
pengamatan pada tengkorak. Tengkorak tersusun atas tulang kranial dan tulang
wajah. Tulang kranial tersebut meliputi:
1. Os frontal
Tulang frontal merupakan tulang kranial yang berada di sisi anterior,
berbatasan dengan tulang parietal melalui sutura koronalis. Pada tulang frontal
ini terdapat suatu sinus (rongga) yang disebut sinus frontalis, yang terhubung
dengan rongga hidung.
2. Os temporal
Terdapat dua tulang temporal di setiap sisi lateral tengkorak. Antara
tulang temporal dan tulang parietal dibatasi oleh sutura skuamosa. Persambungan
antara tulang temporal dan tulang zigomatikum disebut sebagai prosesus zigomatikum. Selain itu
terdapat prosesus mastoid (suatu
penonjolan di belakang saluran telinga) dan meatus
akustikus eksternus (liang telinga).
3. Tulang
parietal
Terdapat dua tulang parietal, yang dipisahkan satu sama lain melalui sutura
sagitalis. Sedangkan sutura skuamosa memisahkan tulang parietal dan tulang
temporal.
4. Tulang
oksipital
Tulang oksipital merupakan tulang yang terletak di sisi belakang tengkorak.
Antara tulang oksipital dan tulang parietal dipisahkan oleh sutura lambdoid. Di
dasar tulang oksipital terdapat foramen magnum, suatu foramen yang
menghubungkan otak dan medula spinalis. Di sisi foramen magnum terdapat
condyles, suatu penonjolan yang menghubungkan oksipital dengan tulang atlas
(C1).
5. Tulang
sphenoid
Tulang sphenoid merupakan tulang yang membentang dari sisi
fronto-parieto-temporal yang satu ke sisi yang lain. Secara umum tulang sphenoid
dibagi menjadi greater wing dan lesser wing. Kanalis optikus dibentuk oleh
tulang ini (lesser wing). Selain itu terdapat juga sella turcica (yang
melindungi kelenjar hipofisis) dan sinus sphenoid (suatu sinus yang membuka ke
rongga hidung).
6. Tulang
ethmoid
Tulang ethmoid merupakan tulang yang berada di belakang tulang nasal dan
lakrimal. Beberapa bagian dari tulang ethmoid adalah crista galli (proyeksi
superior untuk perlekatan meninges), cribriform plate (dasar crista galli,
dengan foramen olfaktori yang melewatkan nervus olfaktori), dan konka. Selain
itu terdapat juga sinus ethmoid, yang membuka ke rongga hidung.
7. Os mandibula merupakan tulang
rahang bawah, yang berartikulasi dengan tulang temporal melalui prosesus
kondilar.
8. Os maksilla merupakan tulang
rahang atas. Maksilla meliputi antara lain prosesus palatin yang membentuk
bagian anterior palatum dan prosesus alveolar yang memegang gigi bagian atas.
9. Os nasal merupakan
tulang yang membentuk jembatan pada hidung dan berbatasan dengan tulang
maksila.
10. Os lacrimal merupakan tulang
yang berbatasan dengan tulang ethmoid dan tulang maksila, berhubungan duktus
nasolakrimal sebagai saluran air
mata.
11. Os zigomatikum merupakan
tulang pipi, yang berartikulasi dengan tulang frontal, temporal dan maksila.
12. Tulang
palatin merupakan tulang yang membentuk bagian posterior palatum.
13. Tulang vomer
merupakan bagian bawah nasal septum (sekat hidung).
c. Tulang
eksrimitas atas
Pada pengamatan ini, tulang eksrimitas atas terdiri atas bagian-bagian
yaitu scapula yang merupakan tulang
yang terletak disebelah posterior ujung kostal dan berbetuk pipih seperti
segitiga. Ulna merupakan tulang
tulang yang terletak disis medial pada posisi anatomis. Carpal yang terdiri dari 8 tulang pendek yang berartukulasi dengan
ujung distal ulna dan radius serta dengan ujung proksimal
dari tulang metacarpal. Metacarpal terdiri dari 5 tulang yang
terdapat dipergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan
bagian distal tulang-tulang carpal. Phalanges merupakan tulang-tulang jari. Radius yang merupakan tulang lengan
bawah yang terletak disisi lateral pada posisi anatomis. Humerus yang merupakan tulang panjang pada lengan atas yang
berhubungan dengan akapula melalui fossa
glenoid.
d. Pengamatan
tulang eksrimitas bawah
Tulang eksrimitas bawah adalah tulang yang membantu pergerakan dengan cara
memberikan sesuatu yang kuat dan tegaar pada otot untuk bekerja melawannya.
Tulang eksrimitas bawah terdiri atas femur
yang merupakan tulang betis. Patella
merupakan tulang yang terdapat di persendian lutut. Fibula merupakan merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih
lateral dibandingkan dengan tibia. Tarsal
yang merupakan bagian 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia. Metatarsal yang
merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan
tulang phalanges di distal. Phalanges
yang merupakan tulang jari-jari kaki. Tibia
merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Pelvis yang merupakan sepasang
tulang panggul yang merupakan tulang pipi.
E.
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Sistem
rangka dibagi menjadi dua yaitu rangka sumbu (rangka aksial) dan rangka anggota
(rangka appendikular). Rangka aksial meliputi tengkorak (kranium), tulang
belakang (kolumna vertebralis), tulang rusuk (kosta), dan tulang dada
(sternum). Rangka anggota meliputi gelang bahu (gelang pektoral) dengan rangka
anggota depan, dan gelang pinggul (gelang pelvik) dengan rangka anggota
belakang. Pada rangka tengkorak terdiri atas tengkorak tersusun atas tulang
kranial dan tulang wajah. Tulang kranial tersebut meliputi tulang frontal,
tulang parietal, tulang oksipital, tulang sphenoid, dan tulang ethmoid,
sedangkan pada tulang wajah terdiri atas tulang mandibula, tulang maksilla, tulang
nasal, tulang zigomatikum, tulang palatin, dan tulang vomer. Pada rangka dada
terdiri atas tulang scapula, tulang klavikula, tulang sternum, dan
tulang-tulang kostal.
2. Saran
Adapun
saran yang dapat saya berikan setelah melakukan praktikum ini adalah agar
praktikan memperhatikan betul bagian-bagian dari sistem rangka yang diamati dan
supaya alat peraga sistem rangka manusia disediakan oleh laboratorium karena
pada saat kami praktikum alat peraganya kurang lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarso, Wisnu. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta: Erlangga, 1979.
Nature, 2012. Laporan Fiswan Sistem Rangka.
NatureLovers. http://naturelovers-biomuli.
\blogspot.com/2012/05/laporan-fiswan-sistem-rangka.html, (2013).
Syarifuddin. Anatomi
Fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran, 2006.
1 comment:
Mantap Buat yang sedang praktikum
Post a Comment