LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap
praktikum Struktur Hewan dengan judul “Jaringan Epitel” yang disusun
oleh:
Nama : Lasinrang Aditia
Nim : 60300112034
Kelas : Biologi B
Kelmpok : I (satu)
Telah diperiksa oleh
Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.
Samata-Gowa, 09 Mei 2013
Kordinator Asisten Asisten
(Asbar Hamzah) (Nur
Puspita Sari)
60300110006 60300111043
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
(Maisya Al Banna S.Si, M.Si)
A. Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya percobaan
ini yaitu untuk mengamati beberapa jenis jaringan epitel dan kelenjar.
B. Dasar
Teori
Jaringan epitel adalah
jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran
tubuh hewan. Bentuk jaringan epitel berupa lembaran selapis atau beberapa
lapis. Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang bentuknya sama, yang berkumpul
dengan sangat erat dengan bahan ekstraseluler atau matriks yang sangat sedikit.
Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jaringan dasar yaitu jaringan
otot, jaringan ikat dan jaringan saraf. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel
polihedral yang berkumpul dengan erat dengan sangat sedikit zat intersel.
Pelekatan diantara sel-sel ini kuat, Jadi terbentuk lapisan-lapisan yang
menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga-rongganya (Umar, 2011: 59).
Jaringan
epitel terdiri dari sel-sel polyhedral yang berkumpul dengan erat dengan sangat
sedikit zat intersel. Pelekatan diantara sel-sel ini kuat. Jadi, terbentuk
lapisan-lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga-rongganya.
Jaringan epitel mempunyai fungsi utama, yaitu: menutupi dan melapisi permukaan
(misal kulit), absorbsi (misal usus), sekresi (misal sel epitel kelenjar),
sensoris (misal neuroepitel), dan kontraktil (misal sel mioepitel) (Yusminah,
2007: 76).
Menurut (Syamsul Huda, 1998) Berdasarkan
lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Epitel Pipih Selapis
Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk pipih. Sel-selnya tersusun sangat rapat. Terdapat pada
jaringan epitelium pembuluh limfe, pembuluh darah kapiler dan ginjal. Berfungsi dalam proses filtrasi dan
sekresi.
2. Epitel
Pipih Berlapis Banyak
Jaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang
berbentuk pipih. Sel-selnya tersusun sangat rapat. Terdapat pada
jaringan epitelium rongga mulut dan vagina. Berfungsi sebagai pelindung.
3. Epitel Silindris Selapis
Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk
silindris. Terdapat pada
epitelium kelenjar pencernaan, kantung empedu, lambung dan usus. Berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus
dan sekresi.
4. Epitel Silindris Berlapis Banyak
Berlapis Banyak Jaringan epitel
silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel berbentuk
silindria. Terdapat pada
jaringan epitelium laring, trakea, dan kelenjar ludah. Berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
5. Epitel Silindris Bersilia
Epitel
silindris bersilia berbentuk silindris banyak lapis dengan silia. Terletak pada
rongga hidung. Berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.
6. Epitel Kubus Selapis
Jaringan epitel kubus
selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Terdapat pada epithelium permukaan ovarium, dan kelenjar tiroid. Berfungsi
dalam sekresi dan sebagai pelindung.
7. Epitel Kubus Berlapis Banyak
Jaringan epitel kubus
berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang berbentuk kubus. Terdapat pada epitelium folikel ovarium, testis, dan kelenjar keringat. Berfungsi dalam sekresi dan absorpsi.
8. Epitel Transisi
Jaringan epitel transisi
disusun oleh berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak dapat dikelompokkan, Terdapat pada
epitelium ureter, uretra, dan kantung kemih.
C. Metode
Praktikum
1. Waktu dan
Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya
praktikum ini adalah:
Hari/tanggal :
Selasa/30 April 2013
Waktu : 15.00-17.00 WITA
Tempat :
Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Makassar
2. Alat dan
Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu mikroskop binokuler.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini
yaitu preparat awetan kelenjar Adrenal, Intestine/usus halus, mammal kidney/ginjal,
kulit mamalia, trakea kelinci dan pankreas.
3. Cara
Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengamati bahan satu persatu dibawah
mikroskop.
3. Menggambar hasil pengamatan dan memperhatikan perbesaran yang telah digunakan,
mewarnai dan memberi keterangan.
4. Membersihkan meja praktikum sebelum
meninggalkan laboratorium.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
Pengamatan
a. Jaringan
epitel pipih selapis (Preparat mammal kidney)
Perbesaran: 4 x 0,10
Keterangan:
1.
Nefron
2.
Tubulus pembuluh
3.
Kapsul bowman’s
4.
Tubulus proksimal
5.
Tubulus distal
b. Jaringan
epitel selapis kubus (Preparat mammal kidney)
Perbesaran:
4 x 0,10
Keterangan:
1.
Nefron
2.
Tubulus pembuluh
3.
Kapsul bowman’s
4.
Tubulus proksimal
5.
Tubulus distal
c. Jaringan
epitel selapis silindris (Preparat intestine)
Perbesaran: 4 x 0,10
Keterangan:
1.
Vili-vili
2.
Pembuluh kapiler
3.
Sel pengabsorsi
4.
Submukosa
5.
Muskular
d. Jaringan
epitel berlapis banyak palsu bersilia (Preparat trakea kelinci)
Perbesaran: 4 x 0,10
Keterangan:
1.
Ciliata
2.
Membar basal
3.
Lumen
4.
Nukleus
e. Jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk dan
tidak menanduk (Preparat kulit mamalia)
Perbesaran:
4 x 0,10
Keterangan:
1.
Stratum lucidium
2.
Cranula layer
3.
Basal layer
4.
Spiny layer
5.
Stratum genimatvum
f. Kelenjar
unisluler dan kelenjar multiseluler (Preparat intestine)
Perbesaran:
4 x 0,10
Keterangan:
1.
Brown’s gland
2.
Muscularis
3.
Mukosa
4.
Submukosa
g. Kelenjar
mukosa dan serosa (Preparat pankreas)
Perbesaran: 4 x 0,10
Keterangan:
1.
Lumen
2.
Inti sel (nukleus)
3.
Membram basal
4.
Sel goblet
h. Kelenjar
adrenal (Preparat kelenjar adrenal)
Perbesaran: 4 x 0,10
Keterangan:
1.
Kortisol
2.
Aldosteron
3.
Kromafin
4.
Epinefrin
i. Kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous (Preparat
kulit mamalia)
Perbesaran: 4 x 0,10
Keterangan:
1.
Lemak
2.
Kelenjar minyak
3.
Kelenjar keringat
4.
Kelenjar sebaceous
2.
Pembahasan
a.
Jaringan epitel pipih selapis
Pada pengamatan pertama yaitu pada jaringan epitel pipih selapis dengan
menggunakan preparat mammal kidney dengan perbesaran 4 x
0,10 tampak terlihat adanya nefron yang berfungsi sebagai tempat sekresi dan absorbsi, tubulus pembuluh
yang berfungsi tempat aliran atau pembuluh darah, kapsul bowman’s yang
berfungsi untuk menyaring darah dengan bantuan glomerulus, tubulus proksimal
yang berfungsi untuk mengurangi filtrat glomerolus dengan cara reabsorpsi, dan
tubulus distal yang berfungsi dalam pemekatan urin (Yusminah, 2007: 79).
b.
Jaringan epitel selapis kubus
Pada pengamatan pertama yaitu pada jaringan epitel pipih
selapis dengan menggunakan preparat mammal kidney dengan
perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya nefron yang berfungsi sebagai tempat sekresi dan absorbsi, tubulus pembuluh
yang berfungsi tempat aliran atau pembuluh darah, kapsul bowman’s yang
berfungsi untuk menyaring darah dengan bantuan glomerulus, tubulus proksimal
yang berfungsi untuk mengurangi filtrat glomerolus dengan cara reabsorpsi, dan
tubulus distal yang berfungsi dalam pemekatan urin (Yusminah, 2007: 80).
c.
Jaringan epitel selapis silindris
Pada pengamatan ketiga yaitu pada
jaringan epitel selapis silindris dengan menggunakan preparat intestine dengan
perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya vili-vili yang berfungsi memperluas permukaan usus untuk penyerapan
nutrisi dan makanan, pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai tempat alirran
darah di usus, sel pengabsorbsi yang berfungsi untuk absorbsi, submukosa yang
berfungsi sebagai pengatur kontraksi muskularis mukosa dan sekresi dari saluran
pencernaan, dan muskular yang berfungsi sebagai otot usus (Yusminah, 2007: 80).
d.
Jaringan epitel berlapis banyak palsu bersilia
Pada pengamatan keempat yaitu pada jaringan epitel banyak palsu
bersilia dengan menggunakan preparat trakea kelinci dengan
perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya ciliata yang berfungsi sebagai
pembantu gerakan zat-zat melewati permukaan, Membran basal merupakan selaput
yang paling luar yang berfungsi melindungi sel, Lumen merupakan ruangan yang
terletak diantara sel berfungsi untuk absorbsi, dan nukleus yang berfungsi
sebagai pusat pengendali kerja sel (Yusminah,
2007: 81).
e.
Jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk
Pada pengamatan kelima yaitu pada jaringan epitel berlapis
banyak pipih menanduk dan tidak menanduk dengan menggunakan preparat kulit mamalia dengan
perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya stratum lucidium yang berfungsi dalam pengecetan terhadap kulit, cranula
layer yang berfungsi sebagai pelindung kulit, basal layer yang berfungsi melindungi
sel, spiny layer yang berfungsi pelapis,
dan stratum geminatvum yang berfungsi sebagai sel hidup karena lapisan ini merupakan lapisan yang aktif membelah (Yusminah,
2007: 81).
f. Kelenjar unisluler dan kelenjar multiseluler
Pada pengamatan keenam yaitu pada Kelenjar
unisluler dan kelenjar multiseluler dengan menggunakan preparat intestine dengan
perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya brown’s gland yang berfungsi sebagai penyaring darah, muscularis yang berfungsi
sebagai otot pada usus, mukosa yang berfungsi untuk sekresi, dan submukosa yang
berfungsi untuk sekresi (Yusminah, 2007: 87).
g.
Kelenjar mukosa dan serosa
Pada pengamatan ketujuh yaitu pada Kelenjar mukosa dan serosa dengan menggunakan preparat pankreas dengan
perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya lumen yang berfungsi untuk absorbsi, inti sel yang berfungsi sebagai
pusat kendali kegiatan sel, membram basal yang berfungsi pelindung sel, dan sel
goblet yang berfungsi sel penghasil mukos atau lendir (Yusminah, 2007: 88).
h. Kelenjar adrenal
Pada pengamatan kedelapan yaitu pada Kelenjar adrenal dengan menggunakan preparat kelenjar adrenal dengan
perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya kortisol yang berfungsi untuk mengembalikan keseimbangan tubuh selama
periode stres oleh sebab itu kortisol disebut juga sebagai “hormon stress”,
aldosteron yang berfungsi untuk mengatur jumlah kalium dan natrium yang
dilewatkan ke dalam urin, kromafin yang berfungsi mensintesis hormon epinefrin
pada bagian medulla, dan epinefrin yang berfungsi meningkatkan denyut jantung
dan melemaskan otot polos paru-paru atau singkatnya, membuat tubuh bersiap
untuk melakukan pertempuran (Yusminah, 2007: 88).
i. Kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous
pengamatan kesembilan yaitu pada Kelenjar keringat dan kelenjar
sebaceous dengan menggunakan
preparat kulit mamalia dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak
terlihat adanya lemak yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan, kelenjar minyak yang berfungsi menghasilkan
minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut, kelenjar keringat yang
berfungsi pemicu keluarnya keringat, dan kelenjar sebaceous yang berfungsi menghasilkan
minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut (Yusminah, 2007: 90).
E.
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat pada pengamatan epitel yaitu
pada jaringan epitel terdiri dari Jaringan epitel pipih selapis,
Jaringan epitel selapis kubus, Jaringan epitel selapis silindris, Jaringan
epitel berlapis banyak palsu bersilia, Jaringan epitel berlapis banyak pipih
menanduk dan tidak menanduk, Kelenjar unisluler dan kelenjar multiseluler,
Kelenjar mukosa dan serosa, Kelenjar adrenal, dan Kelenjar keringat dan
kelenjar sebaceous.
2. Saran
Adapun
saran saya yaitu saat melakukan praktikum, sebaiknya semua praktikan lebih
aktif dan teliti dalam melakukan pengamatan agar dapat mengamati bagian-bagian
maupun bentuk berbagai jaringan epitel. Hal ini dilakukan agar tujuan dari
praktikum ini dapat tercapai. Sebaiknya preparat atau bahan yang ada di
laboratorium dilengkapi agar praktikum dapat berjalan dengan lancar sehingga
tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini dapat tercapai.
DAFTAR
PUSTAKA
Hala, Yusminah. Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press, 2007.
Umar,
Zulkarnaim. Buku Daras Struktur Hewan.
Makassar: UIN Alauddin Press, 2011.
2 comments:
Mantap Buat yang sedang praktikum
gambar hasil praktikumnya brada dimana kok hanya keterangan gambar saja
Post a Comment