LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
TAKSONOMI VERTEBRATA
(AVES)
Disusun oleh:
NAMA : LASINRANG ADITIA
NIM : 60300112034
KELAS : BIOLOGI A
KELOMPOK : IV (Empat)
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap
praktikum Taksonomi Vertebrata dengan judul “Aves” yang disusun oleh:
Nama : Lasinrang Aditia
Nim : 60300112034
Kelas : Biologi A
Kelmpok : IV (empat)
Telah diperiksa oleh
Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.
Samata-Gowa, 30 Desember 2013
Kordinator Asisten Asisten
(Suryyana
S.Si)
( Nurbaya
)
603001110
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
(Aisyah Sijid S.Pd, M.Kes)
A. Tujuan
Praktikum
Adapun
tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis hewan yang
tergolong Aves dan mengetahui susunan morfologi serta anatominya.
B. Dasar
Teori
Kelas Aves
adalah kelas hewan vertebrata yang berdarah panas dengan memiliki bulu dan sayap. Tulang dada tumbuh membesar dan
memipih, anggota gerak belakang beradaptasi
untuk berjalan, berenang dan bertengger. Mulut sudah termodifikasi menjadi
paruh, punya kantong hawa, jantung
terdiri dari empat ruang, rahang bawah tidak mempunyai gigi karena gigi-giginya telah menghilang yang
digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk dan berkembang biak dengan
bertelur. Kelas ini dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan, hewan ternak,
hobi dalam peliharaan. Dalam bidang industri bulunya dapat dimanfaatkan contohnya baju, hiasan dinding,
dan lainnya (Mukayat, 1990).
Aves
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: adanya bulu yang menutupi tubhnya, anggota gerak depan sudah
termodifikasi menjadi sayap, anggota gerak
belakang teradaptasi untuk berjalan, berenan dan bertengger, pada
tungkai terdapat sisik, rahang bawah
tidak mempunyai gigi, mulut termodifikasi menjadi paruh, jantung terdiri dari empat ruang, mempunyai kantong udara
atau kantong yang berperan dalam membantu
sistem pernapasan terutama pada saat terbang, berkembang biak dengan bertelur. Ada beberapa cara yang dilakukan
untuk mengenali kelas aves ini di antaranya yaitu menentukan ukuran dapat
dilakukn dengan membandingkan ukuran burung yang telah dikenal umumya, bentuk
burung tersebut gemuk, langsing, sayap
pendek dan membulat atau panjang dan
meruncing, dan cara yang tidak kalah pentingnya dalam mengidentifikasi burung adalah dengan
mengenali suaranya (Priyono, 2011).
Anggota
kelas aves memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya,
sehingga hewan ini mampu bertahan dan berkembang biak pada suatu tempat.
Struktur dan fisiologi burung diadaptasikan dalam berbagai cara untuk
penerbangan yang efisien. Yang paling utama di antara semuanya adalah sayap.
Meskipun sekarang sayap itu memungkinkan burung untuk terbang jauh mencari
makanan yang cocok dan berlimpah, mungkin saja sayap itu dahulu timbul sebagai
adaptasi yang membantu hewan ini lolos dari pemangsanya. (Kimball, 1999).
Kelas aves
memiliki kemajuan bila dibandingkan dengan kelas-kelas yang mendahuluinya dalam
hal: Tubuh mempunyai penutup yang bersifat isolasi. Darah vena dan arteri
terpisah secara sempurna dalam sirkulasi pada jantung. Pengaturan suhu tubuh.
Rata-rata metabolisme aves tinggi. Mempunyai kemampuan untuk terbang. Suaranya
berkembang dengan baik. Menjaga anaknya dengan baik dan cara khusus (Jasin,
1992).
Bulu adalah
ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh
tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal
tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves
bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar
bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang
merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup
bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk
lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis
yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan
proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1992).
C. Metode
Praktikum
1. Waktu dan
Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya
praktikum ini adalah:
Hari/tanggal :
Senin/23 Desember 2013
Waktu : 08.00-10.00 WITA
Tempat :
Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa
2. Alat dan
Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu papan
seksi, alat bedah, katter, dan pisau dapur.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini
yaitu
itik (Cairina moschata) betina dan jantan, ayam (Gallus gallus) betina dan
jantan, serta tissue.
3. Cara
Kerja
a. Untuk itik (Cairina
moschata)
1. Menyembelih itik dengan menggunakan pisau kater tajam.
2. Meletakkan itik pada papan seksi dan mengamati struktur morfologinya.
3. Menggambar struktur morfologi itik.
4. Membedah itik mulai dari bagian anterior ke bagian posterior.
5. Mengamati dan menggambar sistem anatomi itik.
b. Untuk ayam (Gallus gallus)
1. Menyembelih ayam dengan menggunakan pisau kater tajam.
2. Meletakkan ayam pada papan seksi dan mengamati struktur morfologinya.
3. Menggambar struktur morfologi ayam.
4. Membedah itik mulai dari bagian anterior ke bagian posterior.
5. Mengamati dan menggambar sistem anatomi ayam.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
a. Itik (Cairina moschata)
1. Morfologi
Itik (Cairina moschata)
Keterangan:
1. Paruh (Rostrum) 6. Badan (Trunchus)
2. Mata (Vesus) 7. Sayap
dada (Remiges)
3. Hidung (Nares
eksterna) 8. Ekor (Caudal)
4. Kepala (Chepala) 9. Bulu (Feathers)
5. Leher (Servics) 10. Jari-jari (Digity)
2. Anatomi Itik (Cairina moschata)
Keterangan:
1. Jantung (Cor) 7. Pankreas
(Pancreas)
2. Hati (Hepar) 8. Usus (Intestinum)
3. Paru-paru (Pulmo) 9. Kantong telur (Ovum)
4. Empedal (Gizzard) 10. Ginjal
(Ren)
5. Lambung (Ventriculum) 11. Saluran
kemih (Ureter).
6. Empedu (Vesica felia) 12.
Kloaka (Cloaca)
a. Sistem pernapasan (Respirasi)
Keterangan:
1. Trakea (Trachea)
2. Esofagus
(Oesophagus)
3. Kantung udara
(Saccus meumaticus)
b. Sistem pencernaan (Digestivus)
Keterangan:
1. Osefagus (Oesophagus)
2. Hati (Hepar)
3. Empedu (Vesica felia)
4. Lambung
(Ventriculum)
5.
Usus
halus
(Intestinum
resum)
6.
Usus besar
(Intestinum
tenuae)
7. Kloaka (Cloaca)
c. Sistem peredaran darah (Sirkulasi)
Keterangan:
1. Aorta
2. Vena
3. Bilik kanan
(Atrium sinistra)
4. Serambi kanan
(Ventrikel sinistra)
5. Serambi kiri
(Ventrikel destra)
6. Bilik kiri
(Atrium destra)
d. Sistem reproduksi
Jantan
Betina
|
1. Testis
2. Vas eferens
3. Vas deferens
4. Kloaka
Keterangan:
1. Sel Telur
2. Ovarium
3. Oviduk
4. Kloaka
e. Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Keterangan:
1. Ginjal (Ren)
2. Ureter
3. Kloaka (Cloaca)
b. Ayam
(Gallus gallus)
1. Morfologi
ayam
(Gallus gallus)
Keterangan:
1. Paruh (Rostrum) 6.
Badan (Trunchus)
2. Mata (Vesus) 7. Sayap
dada (Remiges)
3. Hidung (Nares eksterna) 8. Ekor (Caudal)
4. Kepala (Chepala) 9.
Bulu (Feathers)
5. Leher (Servics) 10.
Jari-jari (Digity)
2. Anatomi ayam (Gallus gallus)
Keterangan:
1. Jantung (Cor) 7. Pankreas
(Pancreas)
2. Hati (Hepar) 8. Usus (Intestinum)
3. Paru-paru (Pulmo) 9. Kantong telur (Ovum)
4. Empedal (Gizzard) 10. Ginjal
(Ren)
5. Lambung (Ventriculum) 11. Saluran
kemih (Ureter).
6. Empedu (Vesica felia) 12.
Kloaka (Cloaca)
a. Sistem pernapasan (Respirasi)
Keterangan:
1. Trakea (Trachea)
2. Esofagus
(Oesophagus)
3. Kantung udara
(Saccus meumaticus)
b. Sistem pencernaan (Digestivus)
Keterangan:
1. Osefagus (Oesophagus)
2. Hati (Hepar)
3. Empedu (Vesica felia)
4. Lambung
(Ventriculum)
5.
Usus
halus
(Intestinum
resum)
6.
Usus besar
(Intestinum
tenuae)
7. Kloaka (Cloaca)
c. Sistem peredaran darah (Sirkulasi)
Keterangan:
1. Aorta
2. Vena
3. Bilik kanan
(Atrium sinistra)
4. Serambi kanan
(Ventrikel sinistra)
5. Serambi kiri
(Ventrikel destra)
6. Bilik kiri
(Atrium destra)
d. Sistem reproduksi
Jantan
Betina
|
1. Testis
2. Vas eferens
3. Vas deferens
4. Kloaka
Keterangan:
1. Sel Telur
2. Ovarium
3. Oviduk
4. Kloaka
e. Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Keterangan:
1. Ginjal (Ren)
2. Saluran keih (Ureter)
3. Kloaka (Cloaca)
c.
Pengamatan Bulu
1. Pluma
Keterangan:
1.
Veksilum
2.
Rakhis/batang bulu
3.
Ramii
4.
Kalamus
5.
Radii
6.
Radiolo
2. Plumula
Keterangan:
1.
Bendera bulu
2.
Batang bulu
3.
Umbilikus superior
4.
Kalamus
5.
Umbilikus interior
3. Filipluma
Keterangan:
1.
Bendera bulu
2.
Batang bulu
3.
Kalamus
2.
Pembahasan
a. Itik (Cairina moschata)
1. Morfologi
Itik (Cairina moschata)
Pada bebek tubuh dibedakan atas Chepala
(kepala) terdapat rostrum (paruh),
yang terbentuk dari maxilla, nares eksterna (lubang hidung), cera merupakan suatu tonjolan kulit yang
lemah dan terdapat pada rostum bagian atas. Organon
visus (alat penglihat), porus
acusticus externus (lubang
telinga luar), terletak di sebeleh dorso-caudal
mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap
getaran suara. Pada servics (leher)
biasanya panjang. Truncus (badan),
dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot. Dari kulit akan
muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel
dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat resisten. Dan Caudal (ekor) mempunyai bulu-bulu ekor
yang berpangkal di uropygium.
2. Anatomi Itik (Cairina moschata)
Itik memiliki bagian anatomi yaitu kerongkongan
sebagai saluran penghubung antara mulut dan lambung dimana tempat makanan
lewat. Bagian tembolok yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan
sementara. Lambung berfungsi sebagai tempat pencernaan baik secara mekanik
maupun kimia dengan menggunakan enzim. Usus halus berfungsi sebagai tempat
penyerapan sari-sari makanan dan usus besar berperan sebagai tempat penyerapan
air dalam kapasitas yang besar. Sisa metabolisme kemudian akan di keluarkan
melalui anus. Jantung berperan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Paru-paru
sebagai alat pernapasan. Hati tempat penetralisir racun yang masuk dengan
mengeluarkan zat toksin berupa empedu. Ginjal tempat pembentukan urine dan
pankreas yang menghasilkan enzim pencernaan.
a.
Sistem respirasi
Sistem respirasi itik pada saat inspirasi yaitu
mulai dari lubang hidung, yaitu udara akan masuk melewati lubang hidung, menuju
ke trakea dan kemudian ke paru-paru. Begitu juga ketika ekspirasi, setelah
oksigen yang masuk pada tubuh itik dan di pakai dalam proses metabolisme dan
aktivitas tubuh maka dihasilkan karbondioksida yang kemudian akan dikeluarkan
melalui proses ekspirasi, yaitu udara yang terdapat dalam tubuh itik akan
dikeluarkan melalui trakea dan berujung pada hidung. Terkhusus untuk kelas aves
yang memiliki kantung udara atau kantung hawa ini berfungsi untuk menyimpan
udara yang kemudian akan digunakan pada saat burung dalam keadaan terbang.
b.
Sistem pencernaan
Sistem pencernaan pada itik di mulai dari mulut
kemudian makanan akan masuk ke tembolok, tempat penyimpanan makanan sementara
dan kemudian akan masuk ke dalam lambung dengan gaya peristaltik, di lambung
akan terjadi pencernaan baik secara mekanik maupun kimiawi. Makanan kemudian
akan masuk ke dalam usus halus untuk di serap sari-sari makanan dan ke usus
besar untuk proses penyerapan air dalam jumlah yang besar. Kemudian sisa-sisa
pencernaan ini akan di buang melalui anus, saluran pembuangan pada itik.
c.
Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada itik
yaitu ganda tertutup yaitu dua kali melewati jantung dan darah tidak keluar
dari pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh tubuh akan masuk pada
bagian atrium kanan yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya akan
karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang
kemudian akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan
karbondioksida. Kemudian proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah
banyak mengandung oksigen akan di pompa kembali ke atrium kiri dan dari atrium
kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri yang kemudian darah akan di pompa ke
seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan kebutuhan sel lainnya.
d.
Sistem reproduksi
Pada genitalia Jantan testis berjumlah sepasang,
berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah
ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar.
Saluran reproduksi tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis.
Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Dan pada genitalia betina
ovarium berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga
abdomen.bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh
mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian bagian anterior dan
posteriornya.
e.
Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Ginjal bertipe metanofor, berwarna
coklat tua, seluruh ureter bermuara langsung pada kloaka. Terdapat kandung
kemih serta sistem ekskresinya yaitu semisolid (mengandung asam urat).
3.
Habitat
Habitat Itik (Cairina moschata) biasanya di sawah-sawah tetapi lebih banyak dipelihara
oleh manusia.
4.
Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Itik (Cairina moschata) yaitu sebagai berikut:
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Aves
Ordo : Anseriformes
Famili : Anatidae
Genus : Cairina
Spesies : Cairina
moschata (Jasin,
1992).
b. Ayam (Gallus gallus)
1. Morfologi
Ayam (Gallus gallus)
Ayam (Gallus gallus) termasuk kelas aves, tubuh terbagi atas kepala (Chepala), leher (Servics), badan (Truncus),
sepasang extremitas yaitu extremitas anterior (sayap) dan extremitas posterior
(kaki), dan ekor. Morfologi ayam meliputi bentuk conus, dimana paruh pendek, lebih pendek daripada kepala.
Bentuk sayap panjang karena ukuran dari pengkolan kedua sampai ke ujung lebih
panjang daripada badan. Tipe bulu adalah tipe bulu lengkap yaitu terdiri dari
batang bulu dan lembaran bulu pendek. Jari terangkat yaitu halluxnya melekat
pada bagian yang lebih tinggi di atas perletakan jari-jari yang lain. Tipe
cakar yaitu tipe obtuse, cakar agak melengkung dengan ujung tumpul. Kaki
termasuk tipe berjalan yaitu halluxnya terangkat sehingga kedudukannya lebih
tinggi dari jari-jari yang lain. Ekor bulat yaitu bulu tengah lebih panjang dan
semakin ke tepi berangsur pendek.
2. Anatomi ayam (Gallus gallus)
Ayam (Gallus
gallus) memiliki bagian anatomi yaitu kerongkongan sebagai saluran
penghubung antara mulut dan lambung dimana tempat makanan lewat. Bagian
tembolok yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan sementara. Jantung
berperan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Paru-paru sebagai alat
pernapasan. Hati tempat penetralisir racun yang masuk dengan mengeluarkan zat
toksin berupa empedu. Lambung berfungsi sebagai tempat pencernaan baik secara
mekanik maupun kimia dengan menggunakan enzim. Usus halus berfungsi sebagai
tempat penyerapan sari-sari makanan dan usus besar berperan sebagai tempat
penyerapan air dalam kapasitas yang besar. Sisa metabolisme kemudian akan di
keluarkan melalui anus. Ginjal tempat pembentukan urine dan pankreas yang
menghasilkan enzim pencernaan.
a.
Sistem respirasi
Sistem respirasi ayam (Gallus gallus), pada saat inspirasi yaitu mulai dari lubang hidung,
yaitu udara akan masuk melewati lubang hidung, menuju ke trakea dan kemudian ke
paru-paru. Begitu juga ketika ekspirasi, setelah oksigen yang masuk pada tubuh
itik dan di pakai dalam proses metabolisme dan aktivitas tubuh maka dihasilkan
karbondioksida yang kemudian akan dikeluarkan melalui proses ekspirasi, yaitu
udara yang terdapat dalam tubuh ayam akan dikeluarkan melalui trakea dan
berujung pada hidung. Terkhusus untuk kelas aves yang memiliki kantung udara
atau kantung hawa ini berfungsi untuk menyimpan udara yang kemudian akan
digunakan pada saat burung dalam keadaan terbang.
b.
Sistem pencernaan
Sistem pencernaan pada ayam (Gallus gallus) di mulai dari mulut kemudian makanan akan masuk ke
tembolok, tempat penyimpanan makanan sementara dan kemudian akan masuk ke dalam
lambung dengan gaya peristaltik, di lambung akan terjadi pencernaan baik secara
mekanik maupun kimiawi. Makanan kemudian akan masuk ke dalam usus halus untuk
di serap sari-sari makanan dan ke usus besar untuk proses penyerapan air dalam
jumlah yang besar. Kemudian sisa-sisa pencernaan ini akan di buang melalui
anus, saluran pembuangan pada itik.
c.
Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada ayam (Gallus gallus) yaitu ganda tertutup yaitu dua kali melewati
jantung dan darah tidak keluar dari pembuluh darah. Darah yang datang dari
seluruh tubuh akan masuk pada bagian atrium kanan yang membawa darah dari
seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke
bagian ventrikel kanan yang kemudian akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan
pertukaran oksigen dan karbondioksida. Kemudian proses kedua dalam sirkulasi
yaitu darah yang telah banyak mengandung oksigen akan di pompa kembali ke
atrium kiri dan dari atrium kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri yang
kemudian darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan
kebutuhan sel lainnya.
d.
Sistem reproduksi
Pada ayam (Gallus
gallus) jantan testis berjumlah
sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di
sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya
membesar. Saluran reproduksi tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan
epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Dan pada ayam (Gallus gallus) betina ovarium berkembang hanya yang kiri, dan
terletak di bagian dorsal rongga abdomen.bentuknya panjang, bergulung,
dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa
bagian bagian anterior dan posteriornya.
e.
Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Pada sistem pengeluaran ayam
mempunyai ginjal (ren), berjumlah
sepasang yang berwarna coklat tua dan masing-masing terdiri atas 3 lobi. Ureter,
berjumlah sepasang, menuju ke caudal dan bermuara langsung dalam kloaka. Kloaka
adalah suatu ruangan yang tunggal, dimana bermuara saluran-saluran kelamin,
kencing dan makanan. Bursa fabricli, terletak
pada dinding kloaka sebelah dorsal, tunggal, besar dan makin mengecil untuk
kemudian manghilang sama sekali. Semua hasil buangan berakhir di kloaka.
3.
Habitat
Habitat ayam (Gallus
gallus) biasanya di perkampungan tetapi lebih banyak dipelihara oleh
manusia dan ada pula yang hidup di alam liar.
4.
Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari ayam
(Gallus gallus) yaitu sebagai
berikut:
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Gallidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus
gallus (Jasin, 1992).
c. Pengamatan Bulu
Bulu-bulu ini berfungsi untuk melindungi kulit
terhadap cuaca yang tidak cocok dan untuk terbang. Menurut stuktur anatomisnya
ada 3 bulu yaitu :
1. Pluma
Bulu pluma ini terdiri atas bagian-bagian: Calamus adalah tangkai bulu, Rachis
adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di dalamnya
tidak berongga, Umbilicus inferior merupakan
lubang pada pangkal calamus, Umbilicus superior merupakan lubang di
bagian distal calamus yang
melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis. Saat masih muda bulunya kedua
umbilicus dilalui pembuluh darah untuk memberi makanan pada bulu muda tadi. Vexillum, terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah
lateral dari rachis, tiap barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae, menurut arahnya barbulae terbagi atas: barbulae yang distal, menuju ke arah
ujung bulu/distal, mempunyai kait-kait (radioli)
untuk mengait barbulae yang proximal, barbulae yang proximal,
menuju ke arah pangkal bulu/proximal.
2. Plumula
Biasanya terdapat pada ayam yang masih muda, atau yang sedang mengerami
telurnya. Plumulae mempunyai
bagian-bagian seperti calamus pendek,
rachis agak mereduksi, barbae yang
panjang dan fleksibel, serta barbulae
yang pendek.
3. Filopluma
Fungsinya belum diketahui, berbentuk sebagai rambut yang ujungnya
bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan jarak yang jarang di seluruh
tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya terdapat beberapa barbae.
E.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah struktur
morfologi Pada bebek tubuh dibedakan atas Chepala
(kepala) terdapat rostrum (paruh),
yang terbentuk dari maxilla, nares eksterna (lubang hidung). Vesus (mata), porus acusticus externus
(lubang telinga luar), terletak di sebeleh dorso-caudal
mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap
getaran suara. Pada servics (leher)
biasanya panjang. Truncus (badan),
dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot. Dari kulit akan
muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel
dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat resisten. Dan Caudal (ekor) mempunyai bulu-bulu ekor
yang berpangkal di uropygium.
Tubuh ayam terbagi atas kepala (Chepala),
leher (Servics), badan (Truncus), sepasang extremitas yaitu extremitas anterior (sayap) dan extremitas posterior (kaki), dan Caudal (ekor). Morfologi ayam meliputi
bentuk conus, dimana paruh pendek, lebih
pendek daripada kepala. Bentuk sayap panjang karena ukuran dari pengkolan kedua
sampai ke ujung lebih panjang daripada badan. Tipe bulu adalah tipe bulu
lengkap yaitu terdiri dari batang bulu dan lembaran bulu pendek. Jari terangkat
yaitu halluxnya melekat pada bagian yang lebih tinggi di atas perletakan
jari-jari yang lain. Kaki termasuk tipe berjalan yaitu halluxnya terangkat
sehingga kedudukannya lebih tinggi dari jari-jari yang lain. Ekor bulat yaitu
bulu tengah lebih panjang dan semakin ke tepi berangsur pendek.
Untuk anatomi itik dan ayam terdapat jantung (Cor), pankreas (Pancreas),
hati (Hepar),
usus (Intestinum), paru-paru
(Pulmo), kantong telur (Ovum), empedal (Gizzard), ginjal
(Ren), lambung (Ventriculum), saluran
kemih (Ureter),
empedu (Vesica felia), dan kloaka
(Cloaca). Ada tiga jenis bulu pada
ayam menurut struktur anatomisnya yaitu: pluma, plumula, dan filopluma.
DAFTAR
PUSTAKA
Jasin,
Maskoeri. Zoologi Vertebrata, Jakarta: Sinar Wijaya, 1992.
Kimball, J,W.
Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga, 1999.
Mukayat,
Djarubito. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Erlangga, 1990.
Priyono. 2010. Kelas Aves. Blog Sobat Biologi.
http//:priyonobiologist.blogspot.com
(24
Desember 2013).
No comments:
Post a Comment