## MOHON MENGKLIK SALAH SATU KONTEN IKLAN YANG MUNCUL DI BLOG KAMI SEBAGAI BENTUK DONASI PENGUJUNG YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK MAINTENANCE BLOG KAMI ##

Friday 10 April 2015

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH (SCHIZOPHYTA)



LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH
(SCHIZOPHYTA)
 








Disusun oleh:
      NAMA                 :    LASINRANG ADITIA
      NIM                      :    60300112034
      KELAS                :    BIOLOGI A
      KELOMPOK      :    III (Tiga)

LABORATORIUM  BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013
LEMBAR PENGESAHAN

            Laporan lengkap praktikum Taksonomi Tumbuhan Rendah dengan judul “Schizophyta” yang disusun oleh:

Nama              : Lasinrang Aditia
Nim                 : 60300112034
Kelas               : Biologi A
Kelmpok         : III (Tiga)

            Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.

 Samata-Gowa,  Desember 2013

Kordinator Asisten                                                                              Asisten




  ( Nurfitri Arfani )                                                                          (     Irma      )
      6030111046                                                                               60300111022


Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab




(Hj. Asrianty Mas’ud, S.Si, M.Pd)
A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu mengetahui ciri–ciri  organisme yang tergolong bakteri dan ganggang hijau.
2. Mahasiswa mengetahui bentuk–bentuk sel bakteri dan ganggang hiijau–biru.
3. Mahasiswa mengenal beberapa organisme yang tergolong ke dalam  bakteri dan organisme yang tergolong ganggang hijau–biru.
B. Dasar Teori
Schizophyta atau tumbuhan belah (dari bahasa Latin shizere atau Yunani schzein = membelah, dan phyton (Yunani) = tumbuhan). Divisi tumbuhan , selain berkembang biak dengan cara membelah diri juga memiliki ciri, hanya terdiri atas satu sel saja, protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas, sehingga inti belum tampak nyata, demikian pula plastidanya. Tumbuhan belah dianggap sebagai kelompok dengan tingkat perkembangan filogenetik yang paling rendah, jadi dari segi evolusi merupakan tumbuhan yang paling tua dan paling primitive (Gembong, 1985).
Tumbuhan belah dibagi dalam dua kelas, yaitu bakteri dan ganggang biru. Bakteri mencakup organisme yang sangat sederhana, sangat kecil, dan jelas terdapat di mana–mana. Kebanyakan tipe–tipe terdiri atas sel–sel tunggal berbentuk bulat seperti batang, bercabang–cabang, atau benar–benar melengkung, dengan atau tanpa penonjolan–penonjolan berbentuk benang halus pada permukaan tubuhnya yang dikenal sebagai bulu cambuk., yang dengan motilitas tertentu dalam media cair (Campbell, 1999).
Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup bersel tunggal, yang hubungan kekerabatannya dengan makhluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan. Mereka dimasukkan dalam golongan jasad renik atau mikroba.  Mengingat tubuhnya yang amat kecil sehingga tak dapat terlihat dengan bugil mata. Berhubung ukuran tubuhnya yang amat kecil itu dapat dimengerti mengapa struktur bakteri tidak mudah untuk ditentukan (Gembong, 1985).
Bakteri pada umumnya bersifat heterotrof. Hidupnya sebagai saprofit atau sebagai parasit. Namun demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan aimilasi, jadi bersifat autotrof. Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisa–sisa tumbuhan atau hewan sebagai subsrat dan sumber kebutuhan hidupnya. Oleh kegiatan fisiologi bakteri yang menempatinya, substrat itu akan mengalami proses penguraian yang biasanya disertai dengan timbulnya energy. Proses itu dinamakan pembusukan bila terjadinya menimbulkan zat – zat yang berbau tidak sedap, dan dinamakan fermentasi bila merupakan suatu pernafasan antar molekular (Kimball, 1987).
Bakteri pada umumnya bergerak secara pasif. Namun demikian ada berbagai jenis bakteri yang dalam keadaan tertentu dapat membentuk rambut-rambut plasma yang menembus keluar dinding dan adanya rambut-rambut plasma ini memungkinkan bakteri dapat bergerak aktif (Gembong, 1985).
Alga hijau-biru memiliki ciri umumnya tidak dapat bergerak karena tidak memiliki  bulu cambuk, kalau pun bergerak hanya bergerak merayap yang meluncur pada alas yang basah, perkembangbiakan hanya secara vegetative yaitu membelah diri. Secara generative belum pernah ditemukan. Alga biru sangat bermanfaat bagi kehidupan antara lain sebagai sumber bahan makanan alternatif, Mampu mengikat nitrogen bebas sehingga dapat menyuburkan tanah. Contohnya Anabaena azollae yang bersimbiosis dengan akar tanaman (Kimball, 1987).
C. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah:
Hari/tanggal         : Selasa/10 Desember 2013
Waktu                  : 08.00-10.00 WITA
Tempat                : Laboratorium Zoologi Lantai II
                              Fakultas Sains dan Teknologi
                              Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
                              Samata-Gowa
2. Alat dan Bahan
a. Alat
               Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu mikroskop, deck glass, silet, pipet tetes, pensil warna dan alat tulis menulis.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu bintil akar kacang tanah (Arachis hypogea), bintil akar putri malu (Mimosa pudica), bintil akar kacang hijau (Vigna radiata), bintil akar kacang panjang (Phaseolus vulgaris), bintil akar pakis haji (Cycas rumphii), Azolla pinnata, air genangan berwarna hijau dan selaput lender pada tembok yang basah, aquades, dan tissue.        
3. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu :
a. Pengamatan Sel Bakteri
1. Mengiris dengan hati-hati dan setipis mungkin hingga nampak transparan bintil akar tumbuhan kacang-kacangan.
2. Meletakkan irisan bintil akar di atas objek glass.
3. Meneteskan setetes aquadest pada irisan tersebut dengan menggunakan pipet tetes.
4. Menutup dengan deck glass, Kemudian mengamati preparat tersebut  dengan mikroskop.
5. Menggambar hasil pengamatan, Serta memberikan warna dan keterangan.
b. Pengamatan Sel Ganggang Hijau-biru
1. Mengiris dengan hati-hati dan setipis mungkin hingga nampak transparan bintil akar tumbuhan pakis haji.
2. Meletakkan irisan bintil akar pakis haji di atas objek glass.
3. Meneteskan 1-2 tetes air genangan berwarna hijau di atas objek glass.
4. Menutup dengan deck glass. Kemudian mengamati preparat tersebut dengan mikroskop.
5. Menggambar hasil pengamatan, memberi warna dan keterangan.
6. Melakukan prosedur yang sama untuk bahan yang diperoleh dari selaput lender pada tembok yang basah.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
a. Pengamatan sel bakteri
1. Bintil kacang hijau (Vigna radiata)
Perbesaran: 11 x 25
Nama mikroba: Rhizobium sp
Keterangan:
1. Tetracoccus (Rhizobium sp)




Deskripsi:
Tanaman kacang hijau sama sefamily dengan kedelai yaitu leguminoceae. Tanaman ini mempunyai ciri khas dapat bersimbiosis dengan mikroba yang disebut dengan bakteri Rhizobium sp dengan cara membentuk bintil akar yang mampu menyerap nitrogen dari udara.
2. Bintil putri malu (Mimosa pudica)
Perbesaran: 10 x 0,25
Nama mikroba: Chorooccus sp
Keterangan:
1. Monococcus (Chorooccus sp)
2. Diplococcus (Chorooccus sp)

Deskripsi:
Putri malu (Mimosa pudica) merupakan tumbuhan dengan ciri daun yang menutup dengan sendirinya saat disentuh dan membuka kembali setelah beberapa lama. Batang berduri halus, berwarna ungu sampai hijau pada batang yang muda. Daun majemuk menyirip, bertepi rata dan memiliki letak daun yang berhadap. Bunga berbentuk bongkol, berwarna ungu dengan tangkai panjang dan terdapat bakteri Chorooccus sp pada bintil akar. Bintil tanaman yang aktif berukuran besar dan berwarna merah jika pecah. Bintil akar yang tidak aktif  berwarna pucat dan kecil.
b. Pengamatan sel ganggang hijau-biru
1. Bintil pakis haji (Cycas rumphii)
Perbesaran: 11 x 25
Nama mikroba: Chorooccus sp dan Gloeocapsa sp
Keterangan:
1. Monococcus (Chorooccus sp)
2. Monococcus (Gloeocapsa sp)


Deskripsi:
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis Cyanobacteria, Anabaena cycadaea, Gloeocapsa sp dan Chorooccus sp, yang pada gilirannya menguntungkan kedua pihak (simbiosis mutualis). Akar yang terinfeksi akan membentuk semacam binti-bintil yang berisi jasad renik tersebut. Bakteri ini berperan dalam   sintesis makanan pada tumbuhan pakis haji.

2. Azolla pinnata
Perbesaran: 10 x 0,25
Nama mikroba: Gloeocapsa sp
Keterangan:
1. Monococcus (Gloeocapsa sp)
2. Diplococcus (Gloeocapsa sp)
3. Tetracoccus (Gloeocapsa sp)

Deskripsi:
Pada Azolla pinnata terdapat mikroba yang disebut Gloeocapsa sp. Ganggang ini bersel tunggal, struktur tubuh masih sangat sederhana, tubuh ditutupi oleh lendir, warna biru kehijauan namun juga kadang kemerahan, ukuran mikroskopis dan tidak memiliki spora.
3. Air genangan hijau
Perbesaran: 10 x 0,25
Nama mikroba: Oscillatoria sp dan Gloeocapsa sp
Keterangan:
1. Streptococcus (Anabaena azollae)
2. Tetracoccus (Gloeocapsa sp)

Deskripsi:
Pada air genangan berwarna hijau sering dijumpai banyak mikroba didalamnya salah satunya yaitu Oscillatoria sp, Anabaena azolla dan Gloeocapsa sp. Air genangan hijau ini merupakan tempat yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba. Oscillatori sp ini bersel satu, benang (filamen) dan hidup berkoloni, dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-kadang berlendir. Inti sel tidak memiliki membran (prokarion).
4. Lendir pada tembok
Perbesaran: 10 x 0,25
Nama mikroba: Oscillatoria sp, Anabaena azollae, Chorooccus sp
Keterangan:
1. Tetracoccus (Oscillatoria sp)
2. Monococcus (Anabaena azollae)
3. Monococcus (Chorooccus sp)

Deskripsi:
Pada tembok yang sering digenangi air biasanya semakin lama menggenang maka air semakin lama akan menjadi mengental, licin dan berlendir. Air yang seperti inilah yang biasanya ditempati hidup mikroba. Mikroba yang biasanya hidup dalam air yang berlendir yaitu Gloeocapsa sp, Anabaena azollae, dan Chorooccus sp.
     2. Pembahasan
a. Pengamatan sel bakteri
1. Bintil kacang hijau (Vigna radiata)
a. Morfologi
Rhizobium sp adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk batang, koloninya berwarna putih berbentuk sirkular, berdinding tipis, berbentuk bulat.

b. Anatomi
Dinding sel tipis yang tersusun atas peptidoglikan, inti sel sangat tipis, akinet berfungsi untuk mempertahankan diri, isi selnya berupa sitoplasma.
c. Sistem reproduksi
Sistem reproduksi Rhizobium sp adalah dengan cara pembelahan biner.
d. Habitat
Habitat dari Rhizobium sp hidup ditempat lembab, basah dan ditemukan pada bintil akar kacang-kacangan.
e. Peranan
Peranan dari Rhizobium sp yaitu mengikat nitrogen dan menyuburkan tanah.
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Rhizobium sp yaitu sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Schizophyta
Kelas                : Schizomycetes
Ordo                : Eubacteriales
Famili              : Rhizobiaceae
Genus              : Rhizobium
Spesies             : Rhizobium sp (Gembong, 1985)
2. Bintil putri malu (Mimosa pudica)
a. Morfologi
Chorooccus sp adalah Ganggang bersel tunggal, struktur tubuh masih sangat sederhana, ukuran mikroskopis, tubuh ditutupi lender, merupakan uniseluler atau tidak berkoloni tanpa spora, warna biru kehijauan.

b. Anatomi
Chroococcus sp merupakan prokariota dan karena itu tidak memiliki salah satu organel bermembran eukariota. Sel Chroococcus sp berbentuk batang dengan diameter berkisar antara 0,4 sampai 40μm. Merupakan organisme autotrophic yang mampu bertahan hampir tanpa air tawar atau sumber oksigen.
c. Sistem reproduksi
Pembiakan berlangsung secara vegetatif, dengan membelah diri. Setelah pembelahan, sel-sel akan tetap bergandengan sehingga membentuk koloni.
d. Habitat
Chroococcus sp banyak ditemukan diperairan air tawar seperti pada kolam. Tumbuh pada suhu dan pH optimum yaitu pada rentan suhu 32-35o c dan pH 6,0.
e. Peranan
Dapat digunakan sebagai pestisida hayati, merupakan mikrobia untuk meningkatkan pengambilan hara oleh tanaman dari dalam tanah atau udara.
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Chroococcus sp yaitu sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Cyanophyta
Kelas                : Cyanophyceae
Ordo                : Chroococcales
Famili              : Chroococcaceae
Genus              : Chroococcus
Spesies             : Chroococcus sp (Gembong, 1985)


b. Pengamatan sel ganggang hijau-biru
1. Bintil pakis haji (Cycas rumphii)
a. Morfologi
Gloeocapsa sp adalah Ganggang bersel tunggal, struktur tubuh masih sangat sederhana, tubuh ditutupi oleh lendir, warna biru kehijauan namun juga kadang kemerahan, ukuran mikroskopis dan tidak memiliki spora.
b. Anatomi
Gloeocapsa sp merupakan alga bersel satu, dikelilingi selaput gelatin yang di dalamnya mungkin terdapat beberapa generasi sel membentuk organisasi koloni untuk sementara. Selnya berbentuk ovoid-ellipsoidal (bundar telur – ellips).
c. Sistem reproduksi
Gleocapsa sp bereproduksi melalui pembelahan sel. Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni.
d. Habitat
Habitat dari Gloeocapsa sp banyak ditemukan diperairan-perairan air tawar yang sedikit tercemar seperti air got dan biasanya bersimbiosis pada akar tanaman pakis haji. tumbuh pada suhu dan pH optimum yaitu pada rentan suhu 32-35ºC dan pH 6,0. Biasanya hidup dilingkungan yang sedikit asam hingga basa.
e. Peranan
Peranan dari Gleocapsa sp dapat menambat atau menangkap nitrogen dan melakukan fiksasi nitrogen yaitu mengubah nitrogen menjadi amoniak untuk digunakan tumbuhan sebagai bahan mensintesis senyawa organic dan menyuburkan tanah.


f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Gleocapsa sp yaitu sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Schizophyta
Kelas               : Cyanophyceae
Ordo                : Chroococcales
Famili              : Chroococcaceae
Genus              : Gleocapsa
Spesies             : Gleocapsa sp (Gembong, 1985)
2. Azolla pinnata
a. Morfologi
Gloeocapsa sp adalah Ganggang bersel tunggal, struktur tubuh masih sangat sederhana, tubuh ditutupi oleh lendir, warna biru kehijauan namun juga kadang kemerahan, ukuran mikroskopis dan tidak memiliki spora.
b. Anatomi
Gloeocapsa sp merupakan alga bersel satu, dikelilingi selaput gelatin yang di dalamnya mungkin terdapat beberapa generasi sel membentuk organisasi koloni untuk sementara. Selnya berbentuk ovoid-ellipsoidal (bundar telur – ellips).
c. Sistem reproduksi
Gleocapsa sp bereproduksi melalui pembelahan sel. Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni.
d. Habitat
Habitat dari Gloeocapsa sp banyak ditemukan diperairan-perairan air tawar yang sedikit tercemar seperti air got. tumbuh pada suhu dan pH optimum yaitu pada rentan suhu 32-35ºC dan pH 6,0. Biasanya hidup dilingkungan yang sedikit asam hingga basa.
e. Peranan
Peranan dari Gleocapsa sp dapat menambat atau menangkap nitrogen dan melakukan fiksasi nitrogen yaitu mengubah nitrogen menjadi amoniak untuk digunakan tumbuhan sebagai bahan mensintesis senyawa organic dan menyuburkan tanah.
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Gleocapsa sp yaitu sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Schizophyta
Kelas                : Cyanophyceae
Ordo                : Chroococcales
Famili              : Chroococcaceae
Genus              : Gleocapsa
Spesies             : Gleocapsa sp (Gembong, 1985)
3. Air genangan hijau
a. Morfologi
Oscillatori sp, ganggang ini berupa benang tebal terdiri dari sel pipih mirip benang dan berfilamen.
b. Anatomi
Oscillatori sp ini bersel satu, benang (filamen) dan hidup berkoloni, dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-kadang berlendir. Inti sel tidak memiliki membran.
c. Sistem reproduksi
Oscillatori sp berkembangbiak secara membelah diri dan fragmentasi atau potongan benang yang terpisah timbul menjadi benang baru yang disebut hormogonium.
d. Habitat
Habitat dari Oscillatori sp banyak terdapat pada air yang genangan yang tenang.
e. Peranan
Peranan dari Oscillatori sp vegetasi perintis, hal ini karena ganggang tersebut mampu/dapat mengawali kehidupan sebelum organisme lainnya dapat hidup di suatu tempat.
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari  Oscillatori sp yaitu sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Chyanophyta
Kelas                : Chyanophyceae
Ordo                : Oscillatoriales
Famili              : Oscillatoriaceae
Genus              : Oscillatoria
Spesies             : Oscillatori sp (Gembong, 1985)
4. Lendir pada tembok
a. Morfologi
Anabaena azollae bersifat koloni sehingga pada mikroskop hanya rantai-rantai yang berwarna hijau, pada umumnya tidak bergerak karena tidak memiliki bulu cambuk. Anabaena azollae memiliki selaput lendir yang berfungsi melindungi dirinya dari kondisi lingkungan yang ekstrim, memiliki  dinding sel yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk selnya, juga memiliki akinet berdinding tebal yang mengandung banyak cadangan makanan. Heterosista yang berfungsi mengikat  oksigen dan  baeosit yaitu alat perkembangbiakan vegetative.
b. Anatomi
Anabaena azollae memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis dinding sel yang  mengandung peptide dan mengandung peptidoglikan sehingga membuat dindingx keras. Anabaena  tidak memiliki inti sel hanya  filamen yaitu benang halus.
c. Sistem reproduksi
Anabaena azollae bereproduksi dengan cara aseksual/vegetatif, caranya dengan pembelahan biner yaitu proses pembelahan diawali dengan proses replikasi DNA menjadi 2 copy DNA dan diikuti pembelahan sitoplasma
d. Habitat
Pada umumnya habitat bakteri ini di tanah, di air, sisa makhluk hidup. Hidup juga pada bintil akar tumbuhan kacang-kacangan.
e. Peranan
Peranan dari Anabaena azollae ini dapat menambat nitrogen dengan bersimbiosis pada akar bintil kacang-kacangan.
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Anabaena azollae yaitu sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Chyanophyta
Kelas                : Chyanophyceae
Ordo                : Nostocales
Famili              : Nostocaceae
Genus              : Anabaena
Spesies             : Anabaena azollae (Gembong, 1985)
E. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Ciri-ciri organisme yang tergolong bakteri yaitu bersel tunggal, bentuk selnya bermacam-macam, ukuran tubuhnya bervariasi dan sangat kecil, umumnya bergerak pasif tetapi ada yang dapat bergerak aktif karena dilengkapi bulu cambuk/flagel. Sedangkan ciri-ciri organisme yang tergolong ganggang hijau biru yaitu umumnya tidak bergerak karena tidak memiliki bulu cambuk, kalau pun bergerak hanya bergerak merayap yang meluncur pada alas yang basah, perkembangbiakan hanya secara vegetative yaitu membelah diri, bisa berupa sel tunggal atau koloni berbentuk benang.
2. Bentuk-bentuk sel bakteri yaitu Coccus (kokus) berbentuk bola, bacillus (basil) berbentuk batang, vibrio berbentuk koma, spirilum berbentuk sekrup. Sedangkan bentuk-bentuk sel ganggang hijau biru yaitu ada yang bersel tunggal, berkoloni dan berbentuk benang (filament).
3. Organisme yang tergolong kedalam bakteri yaitu Eschericia coli, Lactobacillus bulgaricus, Rhizobium sp dan lain sebagainya. Sedangkan organisme yang tergolong ganggang hijau biru yaitu Anabaena azolla, Oscillatoria sp, Nostoc, Chroococcus sp.



















DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga, 1999.
John, Kimball. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga, 1987.
Tjitrosoepomo, Gembong. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada         University Press, 1985.

2 comments:

Dian Aulia said...

Ada gambar hasil pengamatannya ngga min?

REVALINA said...

Izin salin sebagian untuk laporan saya ya kak ��