LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
TAKSONOMI VERTEBRATA
(REPTILIA)
Disusun oleh:
NAMA : LASINRANG ADITIA
NIM : 60300112034
KELAS : BIOLOGI A
KELOMPOK : IV (Empat)
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap
praktikum Taksonomi Vertebrata dengan judul “Reptilia” yang disusun
oleh:
Nama : Lasinrang Aditia
Nim : 60300112034
Kelas : Biologi A
Kelmpok : IV (empat)
Telah diperiksa oleh
Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.
Samata-Gowa, 23 Desember 2013
Kordinator Asisten Asisten
(Suryyana S.Si)
( Hastina )
60300110019
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
(Aisyah Sijid S.Pd, M.Kes)
A. Tujuan
Praktikum
Adapun
tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis hewan yang
tergolong reptilia dan mengetahui susunan morfologi serta anatominya.
B. Dasar
Teori
Reptilia
merupakan sekelompok vertebrata yang menyesuaikan diri ditempat yang kering di
tanah. Penandukan atau cornificatio
kulit dan squama atau carpace untuk menjaga banyak hilangnya cairan dari tubuh
pada tempat yang kering atau panas. Nama kelas ini diambil dari model cara
hewan berjalan reptum (melata atau merayap) dan studi tentang reptilian disebut
Herpetology (Jasin, 1992).
Ciri umum
kelas ini yang membedakan dengan kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya
tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan
tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub ordo tertentu mengalami pergantian
kulit. Reptilia juga memiliki ciri khusus, yaitu tubuhnya dibungkus oleh kulit
yang menanduk (tidak licin) biasanya dengan sisik atau bercarapace; beberapa
ada yang memiliki kelenjar permukaan kulit. Mempunyai dua pasang anggota, yang
masing-masing 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk lari, mencengkram dan
naik pohon. Pada yang masih hidup di air kakinya mempunyai bentuk dayung, dan
pada ular bahkan tidak memilikinya. Skeletonnya mengalami penulangan secara
sempurna; tempurung kepala mempunyai satu condylus occipitalis. Jantung tidak
sempurna, terdiri atas 4 ruangan, dua auricular
dan sebuah ventericulus (pada
crocodalia menjadi dua tapi masih berlubang yang disebut foramen panizzae). Terdapat oval biconvex dan dengan nukleus.
Pernapasannya selalu dengan paru-paru; memiliki 12 nevri cranialis, fertilisasi terjadi di dalam tubuh; telur besar
dengan banyak yolk, berselaput kulit lunak atau becangkok tipis. Telur biasanya
diletakkan di suatu tempat dibiarkan menetas sendiri, tapi pada beberapa hewan
misalnya kadal dan ular dierami oleh sang betina (Mukayat, 1989).
Tiga ordo
reptilia hidup yang terbesar dan paling beraneka ragam adalah Chelonia
(kura-kura), Squama (kadal dan ular), & Crocodila (buaya dan alligator).
Kura-kura berkembang selama zaman mezoikum dan hanya sedikit berbah sejak saat
itu. Cangkangnya yang umumnya keras
suatu adaptasi yang melindungi dirinya dari predator. Kadal adalah reptilian yang
paling banyak jumlahnya & beraneka ragam yang hidu saat ini. Sebagian besar
di antaranya berukuran relatif kecil. Mungkin mereka mampu bertahan hidup
melewati bencana. Ular sebenarnya adalah keturunan kadal yang memakai gaya
hidup bersarang dalam lubang. Saat ini, sebagian besar hidup di atas permukaan
tanah. Buaya & alligator merupakan sebagian dari reptilia hidup yang paling
besar (Campbell, 1999).
Semua Reptil
bernafas dengan paru-paru. Jantung pada reptil memiliki 4 lobi, 2 atrium dan 2 ventrikel. Pada beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel
kiri tidak sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur.
Reptil merupakan hewan berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya bergantung pada suhu
lingkungan atau poikiloterm. Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan
mekanisme basking yaitu berjemur di bawah sinarmatahari. Saluran ekskresi Kelas
Reptilia berakhir pada kloaka. Ada dua tipe kloaka yang spesifik untuk
ordo-ordo reptilia. Kloaka dengan celah melintang terdapat pada Ordo Squamata.
Kloaka dengan celah membujur yaitu terdapat pada Ordo Chelonia dan Crocodilia
(Irfan, 2010).
C. Metode
Praktikum
1. Waktu dan
Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya
praktikum ini adalah:
Hari/tanggal :
Senin/16 Desember 2013
Waktu : 08.00-10.00 WITA
Tempat :
Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa
2. Alat dan
Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu papan
seksi, pisau kater, jarum pentul, alat bedah dan alat tulis menulis.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini
yaitu Tokek (Gecko gecko), Ular
Pyton (Python reticulatus), Clorofrom , kapas dan tissue.
3. Cara
Kerja
a. Pengamatan Tokek (Gecko gecko)
1. Mengambil tokek dan memasukkannya ke dalam toples
yang berisi clorofrom dan kapas.
2. Meletakkan tokek pada papan bedah dan melekatkannya
dengan menggunakan jarum pentul.
3. Mengamati
struktur bagian morfologi dari tokek.
4. Menggambar
struktur bagian morfologi tokek.
5. Membedah bagian dalam tokek dengan menggunakan alat
bedah dan mengamati sistem respirasi, reproduksi, pencernaan dan sirkulasi.
6. Menggambarkan
bagian anatomi tubuh tokek.
b. Pengamatan Ular
Pyton (Python reticulatus)
1. Mengambil ular dan memasukkannya
ke dalam toples yang berisi clorofrom dan kapas.
2. Mengambil ular dan meletakkannya
di atas papan seksi dengan bantuan jarum pentul maka lekatkan bagian tubuh ular
pada papan seksi.
3. Mengamati bagian morfologi dari ular dan
menggambarnya.
4. Membedah bagian dalam
ular yang
terdiri dari sistem respirasi, reproduksi, pencernaan dan
sirkulasi dengan menggunakan alat bedah.
5. Menggambarkan
bagian tubuh dari ular.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
Pengamatan
a. Tokek
(Gecko gecko)
1. Morfologi
Tokek
(Gecko gecko)
Keterangan:
1. Mulut (Cavum
oris) 7.
Otot perekat (Scansor)
2. Hidung (Nares
eksterna) 8.
Ekor (Caudal)
3. Jari-jari (Digity) 9. Paha (Femur)
4. Lengan atas (Antebrachium) 10. Perut (Abdomen)
5. Lengan bawah (brachium) 11. Badan (Trunchus)
6. Betis (Crus) 12.
Kepala (Cephala)
2. Anatomi Tokek
(Gecko gecko)
Keterangan:
1. Jantung (Cor) 6. Pankreas (Pancreas)
2. Hati (Hepar) 7. Usus (Intestinum)
3. Paru-paru (Pulmo) 8. Ginjal
(Ren)
4. Lambung (Ventriculum) 9. Saluran
kemih (Ureter)
5. Empedu (Vesica felia) 10.
Kloaka (Cloaca)
a. Sistem pernapasan (Respirasi)
Keterangan:
1. Laring (Larinx)
2. Trakea (Tracea)
3. Bronkus (Bronchus)
4. Alveolus
3. Paru-paru (Pulmo)
b. Sistem pencernaan (Digestivus)
Keterangan:
1. Kerongkongan
(Oesophagus)
2. Hati (Hepar)
3. Empedu (Vesica felia)
4. Lambung
(Ventriculum)
5. Usus (Intestine)
6. Kloaka (Cloaca)
c. Sistem peredaran darah (Sirkulasi)
Keterangan:
1. Aorta
2. Arteri
3. Atrium kanan
(Atrium sinistra)
4. Serambi kanan
(Ventrikel sinistra)
5. Serambi kiri
(Ventrikel destra)
6. Atrium kiri
(Atrium destra)
7. Vena
d. Sistem reproduksi
Jantan
Betina
|
1. Testis
2. Vasa deferens
3. Vasa eferens
4. Kloaka (Cloaca)
Keterangan:
1. Indung telur (Ovarium)
2. Saluran telur (Oviduk)
3. Vasa
deferensia
4. Kloaka (Cloaca)
e. Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Keterangan:
1. Ginjal (Ren)
2. Saluran kemih (Ureter)
3. Kloaka (Cloaca)
b. Ular
Pyton (Python reticulatus)
1. Morfologi
Ular
Pyton (Python reticulatus)
Keterangan:
1. Mulut (Cavum
oris) 5.
Leher (Servics)
2. Hidung (Nares
eksterna) 6.
Badan (Trunchus)
3. Mata (Vesus) 7.
Kloaka (Cloaca)
4. Selaput tidur (Membran
tymphani) 8. Ekor (Caudal)
2. Anatomi Ular
Pyton (Python reticulatus)
Keterangan:
1. Faring (Pharinx) 7. Saluran kemih (Ureter)
2. Esophagus (Oesophagus) 8. Kloaka (Cloaca)
3. Jantung (Cor) 9. Testis (Clasper)
4. Paru-paru (Pulmo) 10. Usus (Intestinum)
5. Empedu (Vesica fellea) 11. Hati (Hepar)
6. Ginjal (Ren) 12.
Lambung (Ventriculum)
a. Sistem pernapasan (Respirasi)
Keterangan:
1. Alveolus
2. Bronchiolus
3. Paru-paru (Pulmo)
b. Sistem pencernaan (Digestivus)
Keterangan:
1. Kerongkongan
(Oesophagus)
2. Hati (Hepar)
3. Empedu (Vesica felia)
4. Lambung
(Ventriculum)
5. Usus (Intestine)
6. Kloaka (Cloaca)
c. Sistem peredaran darah (Sirkulasi)
Keterangan:
1. Aorta
2. Arteri
3. Atrium kanan
(Atrium sinistra)
4. Serambi kanan
(Ventrikel sinistra)
5. Serambi kiri
(Ventrikel destra)
6. Atrium kiri
(Atrium destra)
7. Vena
d. Sistem reproduksi
Jantan
Betina
|
1. Testis
2. Vasa deferens
3. Vasa eferens
4. Kloaka (Cloaca)
Keterangan:
1. Indung telur (Ovarium)
2. Saluran telur (Oviduk)
3. Saluran genital
4. Kloaka (Cloaca)
e. Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Keterangan:
1. Ginjal (Ren)
2. Saluran kemih (Ureter)
3. Kloaka (Cloaca)
2.
Pembahasan
Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya
bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan kelas
yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Nama
kelas ini diambil dari model cara hewan berjalan (Latin : reptum = melata atau
merayap) dan studi tentang reptilian disebut Herpetology (Yunani : creptes =
reptil) (Jasin,1992).
a. Tokek
(Gecko gecko)
1. Morfologi
(Gecko gecko)
Tokek (Gecko
gecko) atau biasanya di sebut sebagai cicak besar merupakan bagian dari kelas
reptilia yang dari struktur morfologinya terbagi atas bagian kepala (Chepal), badan (Truncus) dan ekor (Caudal).
Dari pengamatan secara morfologi yang dilakukan pada tokek terdapat bagian
mulut. Mata pada tokek sudah berkelopak sehingga, terdapat membran tymphani yang dapat digunakan untuk pendengaran yang sangat
akurat. Brancium, antebrancium dan digity yang merupakan anggota gerak bagian anterior. Femur, crus dan digity yang
merupakan organ bagian posterior juga memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai
alat pergerakan pada tokek dan dari bagian alat gerak ini terdapat alat perekat
yang di sebut scansor. Scansor ini
yang membuat tokek dapat menempel pada segala bidang baik kasar maupun halus.
Kuku pada bagian digiti atau kaki tokek dapat juga digunakan ketika sedang
menaiki pepohonan.
2. Anatomi Tokek (Gecko gecko)
Anatomi Tokek (Gecko gecko) yaitu Pada pengamatan
anatomi, terdapat kolumna vertebrae
terbagi atas servikal, toraks, lumbar, sakral, dan kaudal yang digunakan untuk
keseimbangan gerak ketika berlari dan terputus untuk mengelabui pemangsa, tubuh
tokek memanjang, memiliki kulit tertutup sisik yang tersusun seperti susunan
genting, sisik-sisik ini lunak, lidah
dapat dijulurkan, terdapat juga faring, esophagus, kemudian terdapat lambung.
Terdapat paru-paru dengan kapiler-kapilernya, jantung sebagai pusat sirkulasi, hati,
empedu, pankreas, rectum dan kloaka.
3.
Sistem pernapasan (Respirasi)
Sistem respirasi tokek (Gecko gecko) pada saat inspirasi yaitu mulai dari lubang hidung,
yaitu udara akan masuk melewati lubang hidung, menuju ke trakea dan kemudian ke
paru-paru. Begitu juga ketika ekspirasi, setelah oksigen yang masuk pada tubuh
tokek dan di pakai dalam proses metabolisme dan aktivitas tubuh maka dihasilkan
karbondioksida yang kemudian akan dikeluarkan melalui proses ekspirasi, yaitu
udara yang terdapat dalam tubuh tokek akan dikeluarkan melalui trakea dan
berujung pada hidung.
4.
Sistem pencernaan (Digestivus)
Sistem pencernaan dimulai saat tokek akan menelan
makanan, makanan yang telah di telan akan melalui esophagus kemudian sampai
pada lambung dengan gaya peristaltik makanan akan sampai pada lambung. Di dalam
lambung akan ada pencernaan secara mekanik dan kimia, makanan akan dicerna
dengan bantuan enzim yang berasal dari pankreas dan juga empedu dari hasil
ekskresi hati. Setelah makanan di cerna dalam lambung, kemudian akan melewati
usus halus dimana akan di serap sari-sari makanan yang terkandung, setelah itu
pada usus besar proses penyerapan air akan dilakukan, dan kemudian sisa-sisa
atau ampas makanan akan di keluarkan melalui kloaka.
5.
Sistem peredaran darah (Sirkulasi)
Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada tokek
yaitu ganda tertutup yaitu dua kali melewati jantung dan darah tidak keluar
dari pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh tubuh akan masuk pada
bagian atrium kanan yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya akan
karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang
kemudian akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan
karbondioksida. Kemudian proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah
banyak mengandung oksigen akan di pompa kembali ke atrium kiri dan dari atrium kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri yang kemudian darah akan
di pompa ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan kebutuhan sel lainnya.
6.
Sistem reproduksi
Sistem reproduksi pada reptilia
adalah secara internal yaitu terjadi di dalam tubuh induknya. Setelah proses vertilisasi
terjadi maka akan terbentuk telur yang kemudian akan menetas dan mengeluarkan
anaknya. Sistem reproduksi seperti ini yang disebut sebagai ovovivipar atau
bertelur melahirkan. Sedangkan ada beberapa kelas reptil yang reproduksinya
secara ovipar yaitu dengan bertelur, kemudian perkembangan embrionya akan
terjadi diluar tubuh induknya.
7.
Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Sistem ekskresi pada reptilia dalam
hal ini Tokek (Gecko gecko) adalah metanefros. Pada saat embrio reptilia
memiliki ginjal tipe pronefros,
kemudian pada saat dewasa berubah menjadi mesonefros hingga metanefros. Hasil ekskresi pada reptilia
adalah asam urat. Asam urat ini tidak terlalu toksik jika dibandingkan dengan
amon ia yang dihasilkan oleh mamalia. Asam urat dapat juga diekskresikan tanpa
disertai air dalam volume yang besar. Asam urat tersebut dapat diekskresikan
dalam bentuk pasta berwarna putih. Beberapa jenis reptil menghasilkan amonia
seperti buaya dan kura-kura. Ular tidak memiliki kandung kemih sehingga asam
urat yang dihasilkan ginjalnya keluar bersama feses melalui kloaka.
8.
Habitat
Habitat tokek (Gecko
gecko) hidup di dalam rumah-rumah tua dan ada pula yang di alam bebas
seperti di pepohonan.
9.
Klasifikasi Tokek (Gecko gecko)
Adapun klasifikasi dari Tokek (Gecko gecko) yaitu sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Geckonidae
Genus : Gecko
Spesies : Gecko gecko (Mukayat, 1989)
b. Ular
Pyton (Python reticulatus)
1. Morfologi
Ular
Pyton (Python reticulatus)
Adapun morfologi dari tubuh ular Pyton (Python reticulatus) adalah
mulut yang digunakan untuk mengunyah makanan. Di dalam mulut terdapat lidah
yang bercabang yang biasanya dijulurkan keluar sebagai alat perasa dan peraba.
Dari beberapa spesies ular ada beberapa yang spesies yang dapat menghasilkan
bisa yang mematikan dan adapula yang tidak menghasilkan bisa. Secara morfologi
ular terbagi atas bagian kepala, badan dan ekor dan juga leher yang menjadi
penghubung antara bagian kepala dengan badan. serta ekor yang dapat membantu
dalam proses pergerakan ular.
2. Anatomi Ular Pyton (Python reticulatus)
Adapun bagian dari
anatomi tubuh ular Pyton (Python
reticulatus) yaitu faring (Pharinx), anus (Rektum),
esophagus (Oesophagus), kloaka (Cloaca), usus kecil (Intestine tenuae), empedu (Vesica
fellea), usus besar (Intestine resum),
lambung (Ventriculus), ginjal (Ren),
hati (Hepar), saluran kemih (ureter),
dan jantung (Cor).
3.
Sistem pernapasan (Respirasi)
Sistem respirasi ular Pyton (Python reticulatus) pada saat inspirasi
yaitu mulai dari lubang hidung, yaitu udara akan masuk melewati lubang hidung,
menuju ke trakea dan kemudian ke paru-paru. Begitu juga ketika ekspirasi,
setelah oksigen yang masuk pada tubuh ular dan di pakai dalam proses
metabolisme dan aktivitas tubuh maka dihasilkan karbondioksida yang kemudian
akan dikeluarkan melalui proses ekspirasi, yaitu udara yang terdapat dalam
tubuh ular akan dikeluarkan melalui trakea dan berujung pada hidung.
4.
Sistem pencernaan (Digestivus)
Sistem pencernaan dimulai saat ular Pyton
(Python reticulatus) menelan
makanan, makanan yang telah di telan akan melalui esophagus kemudian sampai
pada lambung dengan gaya peristaltik makanan akan sampai pada lambung. Di dalam
lambung akan ada pencernaan secara mekanik dan kimia, makanan akan di cerna
dengan bantuan enzim yang berasal dari pankreas dan juga empedu dari hasil
ekskresi hati. Setelah makanan di cerna dalam lambung, kemudian akan melewati
usus halus dimana akan di serap sari-sari makanan yang terkandung, setelah itu
pada usus besar proses penyerapan air akan dilakukan, dan kemudian sisa-sisa
atau ampas makanan akan di keluarkan melalui kloaka.
5.
Sistem peredaran darah (Sirkulasi)
Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada ular Pyton
(Python reticulatus) yaitu ganda
tertutup yaitu dua kali melewati jantung dan darah tidak keluar dari pembuluh
darah. Darah yang datang dari seluruh tubuh akan masuk pada bagian atrium kanan
yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida dan setelah
itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang kemudian akan di pompa ke
paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Kemudian
proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah banyak mengandung oksigen
akan di pompa kembali ke atrium kiri
dan dari atrium kiri akan mengalir ke
dalam ventrikel kiri yang kemudian
darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan kebutuhan sel
lainnya.
6.
Sistem reproduksi
Sistem reproduksi dari ular Pyton
(Python reticulatus) dapat dibedakan antara sistem genitalis feminine (betina) dan sistem genitalis musculina (jantan). Sistem
genitalis feminine terdiri atas sepasang ovarium yang berbentuk ovoid pada
datarannya terdapat benjolan retroperitonial. Oviduct yang merupakan saluran yang berdinding tipis, mulai dari
cranial sabagai corong ostium abdominalis.
Oviduct memiliki kelenjar dindingnya
yang memberi kulit keras pada ovum
yang sudah dibuahi. Oviduct bermuara
di kloaka yang dinding dorsal agak ke muka daripada muara ureter. System genitalis
musculina terdiri atas sepasang testis yang berbentuk oval kecil yang
berwarna keputih-putihan. Di dekatnya terdapat saluran epididimis kemudian dilanjutkan oleh saluran vasa deferensia. Pada bagian caudalnya bersatu dahulu dengan ureter
baru masuk kloaka. Di samping itu semua terdapat alat kopulation yang disebut
hemi-penis yang terjadi antara dua organon yang terjadi karena tonjolan dinding
kloaka. Pada waktu istirahat melipat masuk dengan dinding otot di sebelahnya.
Pada waktu copulation hemi-penis ditonjolkan keluar sedang otot daging ke
sebelah dalam. Semua bagian alat-alat genitalis itu digantung oleh alat
penggantung yang masing-masing ialah mesovarium untuk ovarium, dan ligamentum
untuk oviduct.
Sistem reproduksi pada reptilia dalam
hal ini Ular Pyton adalah secara internal yaitu terjadi di dalam tubuh
induknya. Setelah proses vertilisasi terjadi maka akan terbentuk telur yang
kemudian akan menetas dan mengeluarkan anaknya. Sistem reproduksi seperti ini
yang disebut sebagai ovovivipar atau bertelur melahirkan. Sedangkan ada
beberapa kelas reptil yang reproduksinya secara ovipar yaitu dengan bertelur,
kemudian perkembangan embrionya akan terjadi diluar tubuh induknya.
7.
Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Sistem ekskresi pada reptilia dalam
hal ini Ular Pyton adalah metanefros.
Pada saat embrio reptilia memiliki ginjal tipe pronefros, kemudian pada saat dewasa berubah menjadi mesonefros hingga metanefros. Hasil ekskresi pada reptilia adalah asam urat. Asam
urat ini tidak terlalu toksik jika dibandingkan dengan amon ia yang dihasilkan
oleh mamalia. Asam urat dapat juga diekskresikan tanpa disertai air dalam
volume yang besar. Asam urat tersebut dapat diekskresikan dalam bentuk pasta
berwarna putih. Beberapa jenis reptil menghasilkan amonia seperti buaya dan
kura-kura. Ular tidak memiliki kandung kemih sehingga asam urat yang dihasilkan
ginjalnya keluar bersama feses melalui kloaka.
8.
Habitat
Habitat Ular Pyton (Python reticulatus) hidup hutan, perswahan, dan di tempat yang
berarair seperti rawa-rawa.
9.
Klasifikasi Ular Pyton (Python
reticulatus)
Adapun klasifikasi dari Ular Pyton (Python reticulatus) yaitu sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Pythonidae
Genus : Python
Spesies : Python
reticulatus (Mukayat, 1989)
E.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah struktur
morfologi tokek, mulut (cavum oris),
hidung (nares eksterna), mata (vesus), selaput pendengaran (membrane timpani), jari-jari (digity), perut (abdomen), paha (femur),
betis (cruz), kloaka (Cloaca) dan ekor (caudal). Untuk anatominya, terdiri atas Jantung (cor), paru-paru (pulmo), hati (hepar),
ginjal (ren), usus (intestinum), anus (rectum) dan kloaka (Cloaca).
Struktur morfologi dari ular pyton, terdiri mulut, mata, kepala, leher, badan,
anus dan ekor. Anatominya terdiri atas faring, esophagus, ventrikulus (lambung), hepar
(hati), intestinum crassum (usus
besar), intestinum tenue (usus
halus), ren (ginjal) , kloaka, anus, vesica felea (empedu), pulmo (paru-paru) dan cor (jantung). Untuk bagian anatominya,
terdiri atas batang tenggorokan (Pharinx),
kerongkongan (Oesophagus), jantung (cor), paru-paru (pulmo), hati (hepar),
usus (intestinum), kloaka, pankreas
dan lambung (Ventriculum).
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
Neil. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga, 1999.
Fahmi, Irfan.
2010. Reptilia. Blog Irfan. http://irfanfahmi0594.blogspot.com/2010/12
/pengertian-reptil.html (17 desember 2013).
Jasin,
Maskoeri. Zoologi Dasar, Jakarta: Sinar Wijaya, 1999.
Mukayat,
Djarubito. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga, 1989.
No comments:
Post a Comment