LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
TAKSONOMI VERTEBRATA
(MAMALIA)
Disusun oleh:
NAMA : LASINRANG ADITIA
NIM : 60300112034
KELAS : BIOLOGI A
KELOMPOK : IV (Empat)
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap
praktikum Taksonomi Vertebrata dengan judul “Mamalia” yang disusun oleh:
Nama : Lasinrang Aditia
Nim : 60300112034
Kelas : Biologi A
Kelmpok : IV (empat)
Telah diperiksa oleh
Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.
Samata-Gowa, 06 Desember 2013
Kordinator Asisten Asisten
(Suryyana
S.Si)
( Nurfitri Arfani )
60300111046
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
(Aisyah Sijid S.Pd, M.Kes)
A. Tujuan
Praktikum
Adapun
tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis hewan yang
tergolong mamalia dan mengetahui susunan morfologi serta anatominya.
B. Dasar
Teori
Mamalia
diduga berasal dari reptil Sinodon yang giginya berdiferensiasi. Mamalia pada
zaman itu kecil tetapi kemudian terbentuk mamalia yang besar-besar Marsupialia
dan insektivora muncul dalam zaman Kretaseus. Mamalia berplasenta diduga
berasal dari mamalia insektivora. Mamalia yang telah punah adalah dari ordo
Taeniodonta, Creodonta, Condylartha, dan Amblypoda, ketika zaman Paleosen dan
Pleistosen. Alasan mengapa mamalia diduga tidak berasal dari reptilian adalah
sebagai berikut: mempunyai 2 condil
oksipetal, bukan satu. rahang bawah dengan satu ramus bukan beberapa. Gigi
hanya 2 golongan (gigi susu dan gigi permanen), tidak satu golongan dan
berganti-ganti. Proses menulangnya vertebrae dan tulang panjang berasal dari
tiga buah pusat, jadi tidak seperti pada reptilian menulangnya vertebrae dan
tulang panjang berasal dari satu pusat proses penulangan. Sudah cukup banyak
ditemukan fosil-fosil yang menunjuk kepada karnivora, ikan paus, gajah, kuda
dan unta (Mukayat, 1990).
Mamalia
merupakan kelompok tertinggi derajatnya dalam dunia hewan . termasuk dalam
kelas ini adalah: tikus, kelelawar, kucing kera, ikan paus, kuda, kijang,
manusia dan lain-lain. Hampir semua tubuhnya tertutup dengan kulit yang
berambut banyak atau sedikit dan berdarah panas (homoiotherm). Sebutan mamalia berdasarkan adanya kelenjar mamae
pada hewan betina untuk menyusui anaknya yang masih muda. Mamalia hidup
diberbagai habitat mulai dari kutub hingga ekuator, dari dasar laut sampai
hutan lebat dan gurun pasir. Banyak yang hidup secara nocturnal dan banyak juga
hidup secara diurnal. Beberapa pemakan daging dan buah-buahan, dan beberapa
sebagai sumber penyakit. Hewan ternak mamalia adalah penting sekali bagi
manusia sebagai bahan makanan, bahan pakaian, dan alat transportasi (Jasin,
1992).
Adapun
ciri-ciri khusus dari kelas mamalia adalah tubuhnya biasanya diliputi bulu atau
rambut yang lepas secara periodik, kulitnya banyak mengandung kelenjar, yaitu
kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu. Cranium
atau tempurung kepala memiliki occipitale
condyle, tulang lehernya biasanya
terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya panjang dan dapat digerak-gerakkan. Memiliki
empat anggota atau kaki, kecuali anjing laut dan singa laut tidak memiliki kaki
belakang, masing-masing kaki memiliki kurang lebih 5 jari yang bermacam-macam
yang disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari, memanjat, membuat lubang,
berenang atau meloncat, jari-jari berkait tanduk atau berkuku atau berteracak
dengan bantalan-bantalan daging. Jantung sempurna terbagi atas empat ruangan
(dua auricular, dua ventricular), pernapasannya hanya dengan
paru-paru. Laring mempunyai tali suara, memiliki vesica urinaria dan hasil ekskresi berupa cairan urine (Campbell,
1999).
Hewan
mamalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam
uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya,
seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Pada mamalia yang lebih
tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh
menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama.Sistem sirkulasi
dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh
induknya (Yanthi, 2010).
C. Metode
Praktikum
1. Waktu dan
Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya
praktikum ini adalah:
Hari/tanggal :
Senin/30 Desember 2013
Waktu : 08.00-10.00 WITA
Tempat :
Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa
2. Alat dan
Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu papan
seksi, alat bedah, katter, dan pisau dapur.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini
yaitu
kelinci (Lepus nigricollis), hamster
(Cricetulus alticola) dan tissue.
3. Cara
Kerja
a. Untuk kelinci (Lepus nigricollis)
1. Mengamati bagian morfologi kelinci.
2. Menggambar bagian-bagian morfologi kelinci
serta keterangannya.
3. Menyembelih kelinci dengan menggunakan pisau dapur tajam.
4. Meletakkan kelinci pada papan seksi dan membedah kelinci mulai dari bagian anterior ke bagian posterior.
6. Mengamati dan menggambar sistem anatomi kelinci.
b. Untuk hamster (Cricetulus alticola)
1. Mengamati bagian morfologi hamster.
2. Menggambar bagian-bagian morfologi hamster
serta keterangannya.
3. Melakukan dislokasi pada hamster yaitu menarik
bagian leher dan ekor secara bersamaan sampai hamster mati.
4. Meletakkan hamster pada papan seksi dan membedah hamster mulai dari bagian anterior ke bagian posterior.
5. Mengamati dan menggambar sistem anatomi hamster.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
Pengamatan
a. Kelinci
(Lepus nigricollis)
1. Morfologi
kelinci
(Lepus nigricollis)
Keterangan:
1. Mulut (Cavum
oris) 7. Ekor (Caudal)
2. Hidung (Nares
eksterna) 8. Extremitas
belakang
3. Mata (Vesus) 9. Jari-jari (Digity)
4. Daun telinga (Pinnae) 10. Perut (Abdomen)
5. Leher (Servics) 11. Extremitas depan
6. Punggung (Dorsal) 12.
Kumis
2. Anatomi kelinci
(Lepus nigricollis)
Keterangan:
1. Kerongkongan (Oesophagus) 6. Lambung (Ventriculum)
2. Jantung (Cor) 7. Usus besar (Intestinum resum)
3. Paru-paru (Pulmo) 8. Usus kecil (Intestinum tenuae)
4. Hati (Hepar) 9. Ginjal
(Ren)
5. Empedu (Vesica felia) 10. Anus (Rectum)
a. Sistem pernapasan (Respirasi)
Keterangan:
1. Trakea (Trachea)
2. Bronchus
3. Alveolus
3. Paru-paru kanan
(Pulmo sinistra)
4. Paru-paru kiri
(Pulmo destra)
b. Sistem pencernaan (Digestivus)
Keterangan:
1. Osefagus (Oesophagus)
2. Hati (Hepar)
3. Empedu (Vesica felia)
4. Lambung
(Ventriculum)
5. Usus halus
(Intestinum
resum)
6.
Usus besar
(Intestinum
tenuae)
7. Anus (Rectum)
c. Sistem peredaran darah (Sirkulasi)
Keterangan:
1. Aorta
2. Vena
3. Bilik kanan
(Atrium sinistra)
4. Serambi kanan
(Ventrikel sinistra)
5. Serambi kiri
(Ventrikel destra)
6. Bilik kiri
(Atrium destra)
d. Sistem reproduksi
1. Kelinci jantan
Keterangan:
1. Testis
2. Vas eferens
3. Vas deferens
4. Uretra
5. Penis
2. Kelinci betina
Keterangan:
1. Sel Telur
2. Ovarium
3. Oviduk
4. Vagina
e. Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Keterangan:
1. Ginjal (Ren)
2. Ureter
3. Kantung kemih
(Vesica
urinaria)
4. Uretra
b. Hamster
(Cricetulus alticola)
1. Morfologi
hamster
(Cricetulus alticola)
Keterangan:
1. Mulut (Cavum
oris) 7. Ekor (Caudal)
2. Hidung (Nares
eksterna) 8. Extremitas
belakang
3. Mata (Vesus) 9. Jari-jari (Digity)
4. Daun telinga (Pinnae) 10. Perut (Abdomen)
5. Leher (Servics) 11. Extremitas depan
6. Punggung (Dorsal) 12. Kumis
2. Anatomi hamster
(Cricetulus alticola)
Keterangan:
1. Kerongkongan (Oesophagus) 6. Lambung (Ventriculum)
2. Jantung (Cor) 7. Usus besar (Intestinum resum)
3. Paru-paru (Pulmo) 8. Usus kecil (Intestinum tenuae)
4. Hati (Hepar) 9. Ginjal
(Ren)
5. Empedu (Vesica felia) 10. Anus (Rectum)
a. Sistem pernapasan (Respirasi)
Keterangan:
1. Trakea (Trachea)
2. Bronchus
3. Alveolus
3. Paru-paru kanan
(Pulmo sinistra)
4. Paru-paru kiri
(Pulmo destra)
b. Sistem pencernaan (Digestivus)
Keterangan:
1. Osefagus (Oesophagus)
2. Hati (Hepar)
3. Empedu (Vesica felia)
4. Lambung
(Ventriculum)
5.
Usus
halus
(Intestinum
resum)
6.
Usus besar
(Intestinum
tenuae)
7. Anus (Rectum)
c. Sistem peredaran darah (Sirkulasi)
Keterangan:
1. Aorta
2. Vena
3. Bilik kanan
(Atrium sinistra)
4. Serambi kanan
(Ventrikel sinistra)
5. Serambi kiri
(Ventrikel destra)
6. Bilik kiri
(Atrium destra)
d. Sistem reproduksi
1. Hamster jantan
Keterangan:
1. Testis
2. Vas eferens
3. Vas deferens
4. Uretra
5. Penis
2. Hamster betina
Keterangan:
1. Sel Telur
2. Ovarium
3. Oviduk
4. Vagina
e. Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Keterangan:
1. Ginjal (Ren)
2. Ureter
3. Kantung kemih
(Vesica
urinaria)
4. Uretra
2.
Pembahasan
a. Kelinci
(Lepus nigricollis)
1. Morfologi
kelinci
(Lepus nigricollis)
Dari hasil pengamatan morfologi terhadap kelinci (Lepus nigricollis) dapat
diamati bagian yang terdapat pada kepala (chepala)
yaitu: kumis, mata sebagai alat penglihatan, hidung sebagai alat penciuman,
mulut yang digunakan untuk memakan makanan dan daun telinga yang panjang
berfungsi sebagai alat pendengaran. Leher yang merupakan penghubung antara
kepala dan badan. Terdapat bagian belakang kelinci, kaki bagian depan dan kaki
bagian belakang yang digunakan sebagai alat gerak pada kelinci. Bagian ekor (caudal) merupakan bagian belakang dari
tubuh kelinci, terdapat anus yang merupakan tepat pembuangan sisa metabolisme. Memiliki
kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya.
2. Anatomi kelinci
(Lepus nigricollis)
Adapun struktur anatomi tubuh kelinci yang dapat
diamati adalah bagian mulut adalah
permulaan saluran yang terdiri atas 2 bagian yaitu bagian luar yang sempit atau
vestibula yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi dan bagian rongga
mulut/bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang
maksilaris, palatum dan mandibularis disebelah belakang bersambung dengan
faring. Bibir terletak disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan disebelah
dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa). Mulut berfungsi sebagai alat
pengunyah makanan, kerongkongan sebagai jalur masuknya makanan, lambung yang
berfungsi sebagai pencerna makanan di dalam tubuh kelinci, empedu juga berperan
dalam sistem pencernaan, usus besar berfungsi sebagai jalur sisa-sisa metabolisme
kelinci menuju ke anus, usus kecil sebagai jalur sisa-sisa metabolisme kelinci
menuju ke usus besar namun sebelumnya terjadi penyerapan sari-sari makanan, paru-paru
sebagai alat respirasi pada kelinci, jantung untuk peredaran darah. Jantung
terletak diatas rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma.
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagai sempurna
dan terletak di dalam rongga dadaserta terbungkus oleh pericardia. Perikardia
terdiri dari dua lapisan, yakni lamina parietalis (sebelah luar) dan lamina
viseralis (menempel di dinding jantung). Diantara kedua lapis ini terdapat
kavum pericardia yang berisi cairan pericardia. Jantung terdiri dari empat
ruang, yakni dua serambi (atrium) dan
dua bilik (ventrikel), hati merupakan
organ homeostasis yang memainkan peranan penting dalam proses metabolisme dalam
manusia dan hewan. Hati berwarna coklat kemerahan dan terletak di bawah
diafragma yaitu di dalam rongga abdomen. Hati menerima makanan terlarut dalam
darah apabila makanan ini tercerna dan diserap di usus. Fungsi hati terdiri
dari mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu
tempat dalam tubuh, mengubah zat buangan dan bahan racun untuk di ekskresi
dalam empedu dan urin, menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen.
Paru-paru terletak di dalam rongga di kanan dan kiri
jantung. Paru-paru sebelah kanan terdiri atas tiga kelompok alveolus dan
merupakan dua belahan paru- paru (dua lobus). Didalam paru-paru, bronkus
sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang dua,
sama jumlahnya dengan jumlah lobus paru-paru. Cabang bronkus disebut
bronkiolus. Fungsi dari paru-paru adalah menukar oksigen dari udara dengan
karbon dioksida dari darah, tulang belakang yang berfungsi sebagai penyokong
dan penguat dari tubuh kelinci, ginjal sebagai alat ekskresi, dan anus tempat
saluran pembuangan terakhir sisa-sisa metabolisme (feses).
a.
Sistem Pernapasan (Respirasi)
Kelinci bernapas dengan menggunakan organ paru-paru.
Paru-paru terletak di dalam rongga di kanan dan kiri jantung. Paru-paru sebelah
kanan terdiri atas tiga kelompok alveolus dan merupakan dua belahan paru- paru
(dua lobus). Didalam paru-paru, bronkus sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan
bronkus sebelah kiri bercabang dua, sama jumlahnya dengan jumlah lobus
paru-paru. Cabang bronkus disebut bronkiolus. Fungsi dari paru-paru adalah
menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.
Sistem respirasi kelinci pada saat inspirasi yaitu
mulai dari lubang hidung, yaitu udara akan masuk melewati lubang hidung,
melewati trakea dan kemudian ke paru-paru. Begitu juga ketika ekspirasi,
setelah oksigen yang masuk pada tubuh kelinci dan di pakai dalam proses
metabolisme dan aktivitas tubuh maka dihasilkan karbondioksida yang kemudian
akan dikeluarkan melalui proses ekspirasi, yaitu udara yang terdapat dalam
tubuh kelinci akan dikeluarkan melalui trakea dan berujung pada hidung. Proses
terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida yaitu terjadi pada dinding alveolus
di paru-paru.
b.
Sistem pencernaan (Digestivus)
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan
berbentuk seperti kacang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus,
antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung
berfungsi menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh
peristaltic lambung dan getah lambung.
Sistem pencernaan pada kelinci di mulai dari mulut
kemudian melewati pharynk dan esophagus selanjutnya makanan akan masuk ke dalam
lambung dengan gaya peristaltik, di lambung akan terjadi pencernaan baik secara
mekanik maupun kimiawi dengan menggunakan enzim pencernaan yang berasal dari
hati dan pankreas. Makanan kemudian akan masuk ke dalam usus halus untuk di
serap sari-sari makanan dan ke usus besar untuk proses penyerapan air dalam
jumlah yang besar. Kemudian sisa-sisa pencernaan ini akan di buang melalui
anus, saluran pembuangan akhir pada kelinci.
c.
Sistem peradaran darah (Sirkulasi)
Jantung terletak diatas rongga dada sebelah kiri,
diatas diafragma. Jantung mempunyai empat ruang yang terbagai sempurna dan
terletak di dalam rongga dadaserta terbungkus oleh pericardia. Perikardia
terdiri dari dua lapisan, yakni lamina parietalis (sebelah luar) dan lamina
viseralis (menempel di dinding jantung). Diantara kedua lapis ini terdapat
kavum pericardia yang berisi cairan pericardia. Jantung terdiri dari empat
ruang, yakni dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel). Pada dasarnya,
fungsi serambi adalah sebagai tempat lewatnya darah dari luar jantung ke bilik.
Akan tetapi, serambi juga dapat berfungsi sebagai pemompa yang lemah sehingga
membantu aliran darah dari serambi ke bilik. Bilik memberi tenaga yang
mendorong darah ke paru-paru dan sistem sirkulasi tubuh. Jantung dibentuk
terutama oleh tiga jenis otot jantung (miokardia), yaitu ototserambi, otot
bilik, serta serabut otot perangsang dan penghantar khusus.
Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada kelinci
yaitu ganda tertutup yaitu dua kali melewati jantung dan darah tidak keluar
dari pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh tubuh akan masuk pada
bagian atrium kanan yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya akan
karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang
kemudian akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan
karbondioksida. Kemudian proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah
banyak mengandung oksigen akan di pompa kembali ke atrium kiri dan dari atrium
kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri yang kemudian darah akan di pompa ke
seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan kebutuhan sel lainnya.
d.
Sistem reproduksi
Sistem reproduksi pada mamalia terkhusus pada betina
adalah bagian ovary yang merupakan bagian yang menghasilkan sel telur yang
kemudian akan dikeluarkan melewati saluran oviduct, tuba fallopi merupakan
tempat terjadinya fertilisasi atau pertemuan antara sel sperma dan sel telur,
setelah pembuahan terjadi sel akan tertanam dalam uterus yang kemudian akan
terus berkembang menjadi individu baru, setelah perkembangan dalam janin cukup,
individu baru akan dikeluarkan melalui vagina.
Fertilisasi pada kelinci terjadi secara internal. Testis
terkandung dalam saku krotal. perkembangan embrio terjadi di dalam uterus. Plasenta
kelinci terbentuk dari persatuan antara korion dan allantois. Lama kandungan
(gestasi) 30 hari. Mungkin sampai ada 10 buah yang terjadi simultan.Kelinci
dewasa secara seksual berumur 3 bulan. Kelinci terkenal karena sistem
reproduksinya yang betina berevolusi segera setelah senggama sehingga pembuahan
terjamin. Selain itu kelinci betina mempunyai sistem reproduksi yang istimewa
yaitu mampu mengandung 2 rumpun anak sekaligus karena memiliki rahim ganda. Pembuahan
pada rahim yang 1 tidak menghalangi ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala
ini di sebut superfetasi dan meskipun langka dianggap cukup sering terjadi.
e.
Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Organ ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis) yaitu berupa sepasang
ginjal (Ren) yang terletak pada
dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra
thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, hal ini karena adanya lobus
hepatis dexter yang besar. Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang
disebut kapsula fibrosa terdapat cortex renalis di bagian luar yang berwarna
cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih
terang dibandingkan korteks. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut
pyramides renalis, puncak kerucut tersebut menghadap kaliks yang terdiri dari
lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Fungsi ginjal yaitu memegang
peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan
suasana keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa
dari cairan tubuh, mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain
dalam tubuh serta mengeluarkan ureum, kreatini dan amoniak.
Cairan urin akan keluar dari
masing-masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara
dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui
pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga banyak mengandung kalsium karena
pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang dipengaruhi oleh makanannya. Pada mamalia
ginjal adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah. Urin keluar
meninggalkan ginjal melalui ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan isinya
kedalam kandung kemih. Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung
kemih melalui saluran yang disebut uretra
3.
Habitat
Kelinci (Lepus
nigricollis) merupakan mamalia yang biasa hidup didarat. Makan dan
berkembang biak di daerah yang banyak tersedia makanan yang cukup, seperti
bioma padang rumput dan hutan. Pendapat lain mengatakan bahwa kelinci hidup
dilingkungan alam bebas dan merupakan herbivora murni. Selama musim panas
makanannya adalah rumput, dan daun semanggi. Pada musim dingin kelinci makan
kulit pohon, ranting, perdu kering dan biji-bijian. Tetapi diwaktu sekarang
kebanyakan kelinci itu dipelihara dan dikomersialkan.
4.
Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari kelinci
(Lepus nigricollis) yaitu sebagai
berikut:
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo : Logomorphia
Famili : Leporidae
Genus : Lepus
Spesies : Lepus
nigricollis (Jasin, 1992).
b. Hamster
(Cricetulus alticola)
1. Morfologi
hamster
(Ericetulus alticola)
Dari hasil pengamatan morfologi terhadap hamster (Cricetulus alticola) dapat
diamati bagian yang terdapat pada kepala (chepala)
yaitu: kumis, mata sebagai alat penglihatan, hidung sebagai alat penciuman,
mulut yang digunakan untuk memakan makanan dan daun telinga yang panjang
berfungsi sebagai alat pendengaran. Leher yang merupakan penghubung antara
kepala dan badan. Terdapat bagian belakang kelinci, kaki bagian depan dan kaki
bagian belakang yang digunakan sebagai alat gerak pada kelinci. Bagian ekor (caudal) merupakan bagian belakang dari
tubuh hamster dan ekornya agak pendek dibanding tikus, terdapat anus yang
merupakan tepat pembuangan sisa metabolisme. Memiliki kelenjar mammae
(merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya.
2. Anatomi hamster
(Cricetulus alticola)
Adapun struktur anatomi tubuh hamster yang dapat
diamati adalah bagian mulut sebagai alat pengunyah makanan, kerongkongan
sebagai jalur masuknya makanan, lambung yang berfungsi sebagai pencerna makanan
di dalam tubuh kelinci, empedu juga berperan dalam sistem pencernaan, usus
besar berfungsi sebagai jalur sisa-sisa metabolisme kelinci menuju ke anus,
usus kecil sebagai jalur sisa-sisa metabolisme kelinci menuju ke usus besar
namun sebelumnya terjadi penyerapan sari-sari makanan, paru-paru sebagai alat
respirasi pada kelinci, jantung untuk peredaran darah, hati berperan dalam
pencernaan, tulang belakang yang berfungsi sebagai penguat dan penyokong dari
tubuh hamster, ginjal sebagai alat ekskresi, dan anus tempat saluran pembuangan
terakhir sisa-sisa metabolisme (feses).
a.
Sistem pernapasan (Respirasi)
Sistem respirasi hamster (Cricetulus alticola) yaitu pada saat inspirasi yaitu mulai dari
lubang hidung, yaitu udara akan masuk melewati lubang hidung, melewati trakea
dan kemudian ke paru-paru. Begitu juga ketika ekspirasi, setelah oksigen yang
masuk pada tubuh kelinci dan di pakai dalam proses metabolisme dan aktivitas
tubuh maka dihasilkan karbondioksida yang kemudian akan dikeluarkan melalui
proses ekspirasi, yaitu udara yang terdapat dalam tubuh kelinci akan
dikeluarkan melalui trakea dan berujung pada hidung. Proses terjadinya
pertukaran oksigen dan karbondioksida yaitu terjadi pada dinding alveolus di
paru-paru.
b.
Sistem pencernaan (Digestivus)
Sistem pencernaan pada hamster (Cricetulus alticola) di mulai dari mulut kemudian melewati pharynk
dan esophagus selanjutnya makanan akan masuk ke dalam lambung dengan gaya
peristaltik, di lambung akan terjadi pencernaan baik secara mekanik maupun
kimiawi dengan menggunakan enzim pencernaan yang berasal dari hati dan
pankreas. Makanan kemudian akan masuk ke dalam usus halus untuk di serap
sari-sari makanan dan ke usus besar untuk proses penyerapan air dalam jumlah
yang besar. Kemudian sisa-sisa pencernaan ini akan di buang melalui anus, saluran
pembuangan akhir pada hamster (Cricetulus
alticola).
c.
Sistem peredaran darah (Sirkulasi)
Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada hamster (Cricetulus alticola) yaitu ganda
tertutup yaitu dua kali melewati jantung dan darah tidak keluar dari pembuluh
darah. Darah yang datang dari seluruh tubuh akan masuk pada bagian atrium kanan
yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida dan setelah
itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang kemudian akan di pompa ke
paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Kemudian
proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah banyak mengandung oksigen
akan di pompa kembali ke atrium kiri dan dari atrium kiri akan mengalir ke
dalam ventrikel kiri yang kemudian darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk
proses metabolisme dan kebutuhan sel lainnya.
d.
Sistem reproduksi
1.
Sistem reproduksi hamster jantan
Sistem reproduksi hamster jantan tersusun atas organ
genital eksternal dan internal. Pada organ genital eksternal terdapat skrotum yang
terletak didepan anus hamster. Pada hamster jantan terdapat penis yang
digunakan sebagai alat kopulasi sebagian besar hewan mamalia. Sistem reproduksi
hamster jantan tersusun atas sepasang testis yang merupakan lokasi pembuatan
sel gamet jantan, selanjutnya terdapat epididimis yang merupakan tempat
pemasakan spermatozoa hamster, selanjutnya
terdapat saluran panjang yang disebut vas
deferens yang menghubungkan testis dengan kelenjar aksesori. Di dalam
sistem reproduksi hamster terdapat beberapa kelanjar aksesori seperti vesikulaseminalis dan prostate. Sistem reproduks hamster
jantan berakhir pada penis.
2.
Sistem reproduksi hamster betina
Sistem reproduksi pada hamster betina tersusun atas
sepasang ovarium yang berisi sel-sel telur hamster. Kemudian setelah ovarium,
terdapat saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus, yakni oviduct atau
tubafallopi yang menjadi jalan keluar sel telur menuju uterus. Pada proses ini reproduksi
terjadi fertilisasi internal dan perkembangan embrio pada sebagian besar
mamalia terjadi di dalam uterus. Hamster memiliki uterus yang bertipe Bicornis dengan
2 tanduk ovary yang tampak jelas. Sistem reproduksi hamster Betina berakhir
pada suatu muara yang disebut vagina. Jika pada hewan-hewan sebelumnya kebanyakan
memiliki kloaka sebagai muara bersama dari 3 sistem, yakni: ekskresi, digesti
dan reproduksi, pada mamalia (hamster betina) ketiganya bermuara pada saluran
yang berbeda.
e.
Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Organ ekskresi pada hamster (Cricetulus alticola) yaitu berupa
sepasang ginjal (Ren) yang terletak
didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan keluar dari
masing-masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara
dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui
pembuluh uretra. Urin pada hamster juga banyak mengandung kalsium karena
pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang dipengaruhi oleh makanannya. Pada mamalia
ginjal adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah. Urin keluar
meninggalkan ginjal melalui ductus yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut
mengosongkan isinya kedalam kandung kemih (Vesica
urinaria). Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung kemih
melalui saluran yang di sebut uretra
3.
Habitat
Habitat hamster di utara terletak dari Eropa tengah
sampai Siberia, Mongolia, dan Tiongkok. Habitat hamster di selatan membentang
dari Suriah sampai Pakistan. Mereka hidup di perbatasan padang pasir, bukit
pasir yang divegetasi, bukit di kaki gunung dan dataran rendah yang
bersemak-semak dan berbatu, sungai di lembah, dan padang rumput yang luas,
beberapa juga tinggal di ladang tanam. Hamster siria (disebut sebagai hamster
golden) hanya ditemukan di kota kecil di Suriah barat laut.
4.
Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari hamster
(Cricetulus alticola) yaitu sebagai
berikut:
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Cricetidae
Genus : Cricetulus
Spesies : Cricetulus
alticola (Jasin,
1992).
E.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah dari
pengamatan struktur morfologi pada kelinci (Lepus
nigricollis) dan hamster (Cricetulus
alticola ) dapat
diamati bagian yang terdapat pada kepala yaitu: kumis, mata sebagai alat
penglihatan, hidung sebagai alat penciuman, mulut yang digunakan untuk memakan
makanan dan daun telinga yang panjang berfungsi sebagai alat pendengaran. Leher
yang merupakan penghubung antara kepala dan badan. Terdapat bagian belakang
kelinci, kaki bagian depan dan kaki bagian belakang yang digunakan sebagai alat
gerak pada kelinci. Bagian ekor (caudal)
merupakan bagian belakang dari tubuh kelinci, terdapat anus yang merupakan
tepat pembuangan sisa metabolisme. Memiliki kelenjar mammae (merupakan
modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya.
Sedangkan pada pengamatan struktur anatomi tubuh kelinci (Lepus nigricollis) dan hamster (Cricetulus
alticola ) dapat
diamati adalah bagian mulut sebagai alat pengunyah makanan, kerongkongan
sebagai jalur masuknya makanan, lambung yang berfungsi sebagai pencerna makanan
di dalam tubuh kelinci, empedu juga berperan dalam sistem pencernaan, usus
besar berfungsi sebagai jalur sisa-sisa metabolisme kelinci menuju ke anus,
usus kecil sebagai jalur sisa-sisa metabolisme kelinci menuju ke usus besar
namun sebelumnya terjadi penyerapan sari-sari makanan, paru-paru sebagai alat
respirasi, jantung untuk peredaran darah, hati berperan dalam pencernaan,
tulang belakang yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat dari tubuh, ginjal
sebagai alat ekskresi, dan anus tempat saluran pembuangan terakhir sisa-sisa
metabolisme (feses).
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
Neil. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga, 1999.
Jasin,
Maskoeri. Zoologi Vertebrata, Jakarta: Sinar Wijaya, 1992.
Mukayat,
Djarubito. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Erlangga, 1990.
Yanthi. 2010. Laporan Mamalia. Blog Yanthi. http://yanthi.blogspot.com/2010/12/
mamalia.html. (31 Desember 2013).