## MOHON MENGKLIK SALAH SATU KONTEN IKLAN YANG MUNCUL DI BLOG KAMI SEBAGAI BENTUK DONASI PENGUJUNG YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK MAINTENANCE BLOG KAMI ##

Friday, 10 April 2015

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM TAKSONOMI VERTEBRATA (MAMALIA)



LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
TAKSONOMI VERTEBRATA
(MAMALIA)
 








Disusun oleh:
      NAMA                 :    LASINRANG ADITIA
      NIM                      :    60300112034
      KELAS                :    BIOLOGI A
      KELOMPOK      :    IV (Empat)

LABORATORIUM  BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013
LEMBAR PENGESAHAN

            Laporan lengkap praktikum Taksonomi Vertebrata dengan judul “Mamalia” yang disusun oleh:

Nama              : Lasinrang Aditia
Nim                 : 60300112034
Kelas               : Biologi A
Kelmpok         : IV (empat)

            Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.

 Samata-Gowa, 06 Desember 2013

Kordinator Asisten                                                                              Asisten




  (Suryyana S.Si)                                                                           ( Nurfitri Arfani )
                                                                                                           60300111046


Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab




(Aisyah Sijid S.Pd, M.Kes)
A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis hewan yang tergolong mamalia dan mengetahui susunan morfologi serta anatominya.
B. Dasar Teori
Mamalia diduga berasal dari reptil Sinodon yang giginya berdiferensiasi. Mamalia pada zaman itu kecil tetapi kemudian terbentuk mamalia yang besar-besar Marsupialia dan insektivora muncul dalam zaman Kretaseus. Mamalia berplasenta diduga berasal dari mamalia insektivora. Mamalia yang telah punah adalah dari ordo Taeniodonta, Creodonta, Condylartha, dan Amblypoda, ketika zaman Paleosen dan Pleistosen. Alasan mengapa mamalia diduga tidak berasal dari reptilian adalah sebagai berikut: mempunyai 2 condil oksipetal, bukan satu. rahang bawah dengan satu ramus bukan beberapa. Gigi hanya 2 golongan (gigi susu dan gigi permanen), tidak satu golongan dan berganti-ganti. Proses menulangnya vertebrae dan tulang panjang berasal dari tiga buah pusat, jadi tidak seperti pada reptilian menulangnya vertebrae dan tulang panjang berasal dari satu pusat proses penulangan. Sudah cukup banyak ditemukan fosil-fosil yang menunjuk kepada karnivora, ikan paus, gajah, kuda dan unta (Mukayat, 1990).
Mamalia merupakan kelompok tertinggi derajatnya dalam dunia hewan . termasuk dalam kelas ini adalah: tikus, kelelawar, kucing kera, ikan paus, kuda, kijang, manusia dan lain-lain. Hampir semua tubuhnya tertutup dengan kulit yang berambut banyak atau sedikit dan berdarah panas (homoiotherm). Sebutan mamalia berdasarkan adanya kelenjar mamae pada hewan betina untuk menyusui anaknya yang masih muda. Mamalia hidup diberbagai habitat mulai dari kutub hingga ekuator, dari dasar laut sampai hutan lebat dan gurun pasir. Banyak yang hidup secara nocturnal dan banyak juga hidup secara diurnal. Beberapa pemakan daging dan buah-buahan, dan beberapa sebagai sumber penyakit. Hewan ternak mamalia adalah penting sekali bagi manusia sebagai bahan makanan, bahan pakaian, dan alat transportasi (Jasin, 1992).
Adapun ciri-ciri khusus dari kelas mamalia adalah tubuhnya biasanya diliputi bulu atau rambut yang lepas secara periodik, kulitnya banyak mengandung kelenjar, yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu. Cranium atau tempurung kepala memiliki occipitale condyle, tulang lehernya biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya panjang dan dapat digerak-gerakkan. Memiliki empat anggota atau kaki, kecuali anjing laut dan singa laut tidak memiliki kaki belakang, masing-masing kaki memiliki kurang lebih 5 jari yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari, memanjat, membuat lubang, berenang atau meloncat, jari-jari berkait tanduk atau berkuku atau berteracak dengan bantalan-bantalan daging. Jantung sempurna terbagi atas empat ruangan (dua auricular, dua ventricular), pernapasannya hanya dengan paru-paru. Laring mempunyai tali suara, memiliki vesica urinaria dan hasil ekskresi berupa cairan urine (Campbell, 1999).
Hewan mamalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama.Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh induknya (Yanthi, 2010).
C. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah:
Hari/tanggal         : Senin/30 Desember 2013
Waktu                  : 08.00-10.00 WITA
Tempat                : Laboratorium Zoologi Lantai II
                              Fakultas Sains dan Teknologi
                              Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
                              Samata-Gowa
2. Alat dan Bahan
a. Alat
               Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu papan seksi, alat bedah, katter, dan pisau dapur.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu kelinci (Lepus nigricollis), hamster (Cricetulus alticola) dan tissue.
3. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu :
a. Untuk kelinci (Lepus nigricollis)
1. Mengamati bagian morfologi kelinci.
2. Menggambar bagian-bagian morfologi kelinci serta keterangannya.
3. Menyembelih kelinci dengan menggunakan pisau dapur tajam.
4. Meletakkan kelinci pada papan seksi dan  membedah  kelinci  mulai  dari bagian anterior ke bagian posterior.
6. Mengamati dan menggambar sistem anatomi kelinci.
b. Untuk hamster (Cricetulus alticola)
1. Mengamati bagian morfologi hamster.
2. Menggambar bagian-bagian morfologi hamster serta keterangannya.
3. Melakukan dislokasi pada hamster yaitu menarik bagian leher dan ekor secara bersamaan sampai hamster mati.
4. Meletakkan hamster pada papan seksi dan  membedah  hamster mulai  dari bagian anterior ke bagian posterior.
5. Mengamati dan menggambar sistem anatomi hamster.





D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
a. Kelinci (Lepus nigricollis)
1. Morfologi kelinci (Lepus nigricollis)
         
 














Keterangan:
1. Mulut (Cavum oris)                       7. Ekor (Caudal)
2. Hidung (Nares eksterna)                8. Extremitas belakang
3. Mata (Vesus)                                  9. Jari-jari (Digity)
4. Daun telinga (Pinnae)                    10. Perut (Abdomen)
5. Leher (Servics)                               11. Extremitas depan
6. Punggung (Dorsal)                        12. Kumis



2. Anatomi kelinci (Lepus nigricollis)
 












Keterangan:
1. Kerongkongan (Oesophagus)          6. Lambung (Ventriculum)
2. Jantung (Cor)                                   7. Usus besar (Intestinum resum)
3. Paru-paru (Pulmo)                            8. Usus kecil (Intestinum tenuae)
4. Hati (Hepar)                                     9. Ginjal (Ren)
5. Empedu (Vesica felia)                      10. Anus (Rectum)
a. Sistem pernapasan (Respirasi)
Keterangan:
1. Trakea (Trachea)
2. Bronchus
3. Alveolus
3. Paru-paru kanan
(Pulmo sinistra)
4. Paru-paru kiri
(Pulmo destra)

b. Sistem pencernaan (Digestivus)
Keterangan:
1. Osefagus (Oesophagus)
2. Hati (Hepar)
3. Empedu (Vesica felia)
4. Lambung
    (Ventriculum)
                                                                                     5. Usus halus
                                                                                          (Intestinum resum)
                                                                                     6. Usus besar
                                                                                         (Intestinum tenuae)
7. Anus (Rectum)


c. Sistem peredaran darah (Sirkulasi)
Keterangan:
1. Aorta
2. Vena
3. Bilik kanan
    (Atrium sinistra)
4. Serambi kanan
    (Ventrikel sinistra)
5. Serambi kiri
    (Ventrikel destra)
6. Bilik kiri
    (Atrium destra)



d. Sistem reproduksi
1. Kelinci jantan
Keterangan:
1. Testis
2. Vas eferens
3. Vas deferens
4. Uretra
5. Penis








2. Kelinci betina
Keterangan:
1. Sel Telur
2. Ovarium
3. Oviduk
4. Vagina







e. Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Keterangan:
1. Ginjal (Ren)
2. Ureter
3. Kantung kemih
(Vesica urinaria)
4. Uretra







b. Hamster (Cricetulus alticola)
1. Morfologi hamster (Cricetulus alticola)
         

 











Keterangan:
1. Mulut (Cavum oris)                       7. Ekor (Caudal)
2. Hidung (Nares eksterna)                8. Extremitas belakang
3. Mata (Vesus)                                  9. Jari-jari (Digity)
4. Daun telinga (Pinnae)                    10. Perut (Abdomen)
5. Leher (Servics)                               11. Extremitas depan
6. Punggung (Dorsal)                        12. Kumis
2. Anatomi hamster (Cricetulus alticola)
 












Keterangan:
1. Kerongkongan (Oesophagus)          6. Lambung (Ventriculum)
2. Jantung (Cor)                                   7. Usus besar (Intestinum resum)
3. Paru-paru (Pulmo)                            8. Usus kecil (Intestinum tenuae)
4. Hati (Hepar)                                     9. Ginjal (Ren)
5. Empedu (Vesica felia)                      10. Anus (Rectum)



a. Sistem pernapasan (Respirasi)
Keterangan:
1. Trakea (Trachea)
2. Bronchus
3. Alveolus
3. Paru-paru kanan
(Pulmo sinistra)
4. Paru-paru kiri
(Pulmo destra)



b. Sistem pencernaan (Digestivus)
Keterangan:
1. Osefagus (Oesophagus)
2. Hati (Hepar)
3. Empedu (Vesica felia)
4. Lambung
    (Ventriculum)
                                                                                     5. Usus halus
                                                                                          (Intestinum resum)
                                                                                     6. Usus besar
                                                                                         (Intestinum tenuae)
7. Anus (Rectum)





c. Sistem peredaran darah (Sirkulasi)
Keterangan:
1. Aorta
2. Vena
3. Bilik kanan
    (Atrium sinistra)
4. Serambi kanan
    (Ventrikel sinistra)
5. Serambi kiri
    (Ventrikel destra)
6. Bilik kiri
    (Atrium destra)
d. Sistem reproduksi
1. Hamster jantan
Keterangan:
1. Testis
2. Vas eferens
3. Vas deferens
4. Uretra
5. Penis









2. Hamster betina
Keterangan:
1. Sel Telur
2. Ovarium
3. Oviduk
4. Vagina








e. Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Keterangan:
1. Ginjal (Ren)
2. Ureter
3. Kantung kemih
(Vesica urinaria)
4. Uretra








2. Pembahasan
a. Kelinci (Lepus nigricollis)
1. Morfologi kelinci (Lepus nigricollis)
Dari hasil pengamatan morfologi terhadap kelinci (Lepus nigricollis) dapat diamati bagian yang terdapat pada kepala (chepala) yaitu: kumis, mata sebagai alat penglihatan, hidung sebagai alat penciuman, mulut yang digunakan untuk memakan makanan dan daun telinga yang panjang berfungsi sebagai alat pendengaran. Leher yang merupakan penghubung antara kepala dan badan. Terdapat bagian belakang kelinci, kaki bagian depan dan kaki bagian belakang yang digunakan sebagai alat gerak pada kelinci. Bagian ekor (caudal) merupakan bagian belakang dari tubuh kelinci, terdapat anus yang merupakan tepat pembuangan sisa metabolisme. Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya.
2. Anatomi kelinci (Lepus nigricollis)
Adapun struktur anatomi tubuh kelinci yang dapat diamati adalah bagian mulut  adalah permulaan saluran yang terdiri atas 2 bagian yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi dan bagian rongga mulut/bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis disebelah belakang bersambung dengan faring. Bibir terletak disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa). Mulut berfungsi sebagai alat pengunyah makanan, kerongkongan sebagai jalur masuknya makanan, lambung yang berfungsi sebagai pencerna makanan di dalam tubuh kelinci, empedu juga berperan dalam sistem pencernaan, usus besar berfungsi sebagai jalur sisa-sisa metabolisme kelinci menuju ke anus, usus kecil sebagai jalur sisa-sisa metabolisme kelinci menuju ke usus besar namun sebelumnya terjadi penyerapan sari-sari makanan, paru-paru sebagai alat respirasi pada kelinci, jantung untuk peredaran darah. Jantung terletak diatas rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma.
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagai sempurna dan terletak di dalam rongga dadaserta terbungkus oleh pericardia. Perikardia terdiri dari dua lapisan, yakni lamina parietalis (sebelah luar) dan lamina viseralis (menempel di dinding jantung). Diantara kedua lapis ini terdapat kavum pericardia yang berisi cairan pericardia. Jantung terdiri dari empat ruang, yakni dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel), hati merupakan organ homeostasis yang memainkan peranan penting dalam proses metabolisme dalam manusia dan hewan. Hati berwarna coklat kemerahan dan terletak di bawah diafragma yaitu di dalam rongga abdomen. Hati menerima makanan terlarut dalam darah apabila makanan ini tercerna dan diserap di usus. Fungsi hati terdiri dari mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat dalam tubuh, mengubah zat buangan dan bahan racun untuk di ekskresi dalam empedu dan urin, menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen.
Paru-paru  terletak di dalam rongga di kanan dan kiri jantung. Paru-paru sebelah kanan terdiri atas tiga kelompok alveolus dan merupakan dua belahan paru- paru (dua lobus). Didalam paru-paru, bronkus sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang dua, sama jumlahnya dengan jumlah lobus paru-paru. Cabang bronkus disebut bronkiolus. Fungsi dari paru-paru adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah, tulang belakang yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat dari tubuh kelinci, ginjal sebagai alat ekskresi, dan anus tempat saluran pembuangan terakhir sisa-sisa metabolisme (feses).

a. Sistem Pernapasan (Respirasi)
Kelinci bernapas dengan menggunakan organ paru-paru. Paru-paru terletak di dalam rongga di kanan dan kiri jantung. Paru-paru sebelah kanan terdiri atas tiga kelompok alveolus dan merupakan dua belahan paru- paru (dua lobus). Didalam paru-paru, bronkus sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang dua, sama jumlahnya dengan jumlah lobus paru-paru. Cabang bronkus disebut bronkiolus. Fungsi dari paru-paru adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.
Sistem respirasi kelinci pada saat inspirasi yaitu mulai dari lubang hidung, yaitu udara akan masuk melewati lubang hidung, melewati trakea dan kemudian ke paru-paru. Begitu juga ketika ekspirasi, setelah oksigen yang masuk pada tubuh kelinci dan di pakai dalam proses metabolisme dan aktivitas tubuh maka dihasilkan karbondioksida yang kemudian akan dikeluarkan melalui proses ekspirasi, yaitu udara yang terdapat dalam tubuh kelinci akan dikeluarkan melalui trakea dan berujung pada hidung. Proses terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida yaitu terjadi pada dinding alveolus di paru-paru.
b. Sistem pencernaan (Digestivus)
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kacang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus, antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltic lambung dan getah lambung.
Sistem pencernaan pada kelinci di mulai dari mulut kemudian melewati pharynk dan esophagus selanjutnya makanan akan masuk ke dalam lambung dengan gaya peristaltik, di lambung akan terjadi pencernaan baik secara mekanik maupun kimiawi dengan menggunakan enzim pencernaan yang berasal dari hati dan pankreas. Makanan kemudian akan masuk ke dalam usus halus untuk di serap sari-sari makanan dan ke usus besar untuk proses penyerapan air dalam jumlah yang besar. Kemudian sisa-sisa pencernaan ini akan di buang melalui anus, saluran pembuangan akhir pada kelinci.
c. Sistem peradaran darah (Sirkulasi)
Jantung terletak diatas rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma. Jantung mempunyai empat ruang yang terbagai sempurna dan terletak di dalam rongga dadaserta terbungkus oleh pericardia. Perikardia terdiri dari dua lapisan, yakni lamina parietalis (sebelah luar) dan lamina viseralis (menempel di dinding jantung). Diantara kedua lapis ini terdapat kavum pericardia yang berisi cairan pericardia. Jantung terdiri dari empat ruang, yakni dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel). Pada dasarnya, fungsi serambi adalah sebagai tempat lewatnya darah dari luar jantung ke bilik. Akan tetapi, serambi juga dapat berfungsi sebagai pemompa yang lemah sehingga membantu aliran darah dari serambi ke bilik. Bilik memberi tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan sistem sirkulasi tubuh. Jantung dibentuk terutama oleh tiga jenis otot jantung (miokardia), yaitu ototserambi, otot bilik, serta serabut otot perangsang dan penghantar khusus.
Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada kelinci yaitu ganda tertutup yaitu dua kali melewati jantung dan darah tidak keluar dari pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh tubuh akan masuk pada bagian atrium kanan yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang kemudian akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Kemudian proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah banyak mengandung oksigen akan di pompa kembali ke atrium kiri dan dari atrium kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri yang kemudian darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan kebutuhan sel lainnya.
d. Sistem reproduksi
Sistem reproduksi pada mamalia terkhusus pada betina adalah bagian ovary yang merupakan bagian yang menghasilkan sel telur yang kemudian akan dikeluarkan melewati saluran oviduct, tuba fallopi merupakan tempat terjadinya fertilisasi atau pertemuan antara sel sperma dan sel telur, setelah pembuahan terjadi sel akan tertanam dalam uterus yang kemudian akan terus berkembang menjadi individu baru, setelah perkembangan dalam janin cukup, individu baru akan dikeluarkan melalui vagina.
Fertilisasi pada kelinci terjadi secara internal. Testis terkandung dalam saku krotal. perkembangan embrio terjadi di dalam uterus. Plasenta kelinci terbentuk dari persatuan antara korion dan allantois. Lama kandungan (gestasi) 30 hari. Mungkin sampai ada 10 buah yang terjadi simultan.Kelinci dewasa secara seksual berumur 3 bulan. Kelinci terkenal karena sistem reproduksinya yang betina berevolusi segera setelah senggama sehingga pembuahan terjamin. Selain itu kelinci betina mempunyai sistem reproduksi yang istimewa yaitu mampu mengandung 2 rumpun anak sekaligus karena memiliki rahim ganda. Pembuahan pada rahim yang 1 tidak menghalangi ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala ini di sebut superfetasi dan meskipun langka dianggap cukup sering terjadi.
e. Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Organ ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis) yaitu berupa sepasang ginjal (Ren) yang terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, hal ini karena adanya lobus hepatis dexter yang besar. Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa terdapat cortex renalis di bagian luar yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan korteks. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tersebut menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Fungsi ginjal yaitu memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan suasana keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh serta mengeluarkan ureum, kreatini dan amoniak.
Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang  dipengaruhi oleh makanannya. Pada mamalia ginjal adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan ginjal melalui ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan isinya kedalam kandung kemih. Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang disebut uretra

3. Habitat
Kelinci (Lepus nigricollis) merupakan mamalia yang biasa hidup didarat. Makan dan berkembang biak di daerah yang banyak tersedia makanan yang cukup, seperti bioma padang rumput dan hutan. Pendapat lain mengatakan bahwa kelinci hidup dilingkungan alam bebas dan merupakan herbivora murni. Selama musim panas makanannya adalah rumput, dan daun semanggi. Pada musim dingin kelinci makan kulit pohon, ranting, perdu kering dan biji-bijian. Tetapi diwaktu sekarang kebanyakan kelinci itu dipelihara dan dikomersialkan.
4. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari kelinci (Lepus nigricollis) yaitu sebagai berikut:
Kingdom      : Animalia
Filum            : Chordata
Kelas            : Mamalia
Ordo             : Logomorphia
Famili           : Leporidae
Genus           : Lepus
Spesies          : Lepus nigricollis (Jasin, 1992).
b. Hamster (Cricetulus alticola)
1. Morfologi hamster (Ericetulus alticola)
Dari hasil pengamatan morfologi terhadap hamster (Cricetulus alticola) dapat diamati bagian yang terdapat pada kepala (chepala) yaitu: kumis, mata sebagai alat penglihatan, hidung sebagai alat penciuman, mulut yang digunakan untuk memakan makanan dan daun telinga yang panjang berfungsi sebagai alat pendengaran. Leher yang merupakan penghubung antara kepala dan badan. Terdapat bagian belakang kelinci, kaki bagian depan dan kaki bagian belakang yang digunakan sebagai alat gerak pada kelinci. Bagian ekor (caudal) merupakan bagian belakang dari tubuh hamster dan ekornya agak pendek dibanding tikus, terdapat anus yang merupakan tepat pembuangan sisa metabolisme. Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya.
2. Anatomi hamster (Cricetulus alticola)
Adapun struktur anatomi tubuh hamster yang dapat diamati adalah bagian mulut sebagai alat pengunyah makanan, kerongkongan sebagai jalur masuknya makanan, lambung yang berfungsi sebagai pencerna makanan di dalam tubuh kelinci, empedu juga berperan dalam sistem pencernaan, usus besar berfungsi sebagai jalur sisa-sisa metabolisme kelinci menuju ke anus, usus kecil sebagai jalur sisa-sisa metabolisme kelinci menuju ke usus besar namun sebelumnya terjadi penyerapan sari-sari makanan, paru-paru sebagai alat respirasi pada kelinci, jantung untuk peredaran darah, hati berperan dalam pencernaan, tulang belakang yang berfungsi sebagai penguat dan penyokong dari tubuh hamster, ginjal sebagai alat ekskresi, dan anus tempat saluran pembuangan terakhir sisa-sisa metabolisme (feses).
a. Sistem pernapasan (Respirasi)
Sistem respirasi hamster (Cricetulus alticola) yaitu pada saat inspirasi yaitu mulai dari lubang hidung, yaitu udara akan masuk melewati lubang hidung, melewati trakea dan kemudian ke paru-paru. Begitu juga ketika ekspirasi, setelah oksigen yang masuk pada tubuh kelinci dan di pakai dalam proses metabolisme dan aktivitas tubuh maka dihasilkan karbondioksida yang kemudian akan dikeluarkan melalui proses ekspirasi, yaitu udara yang terdapat dalam tubuh kelinci akan dikeluarkan melalui trakea dan berujung pada hidung. Proses terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida yaitu terjadi pada dinding alveolus di paru-paru.

b. Sistem pencernaan (Digestivus)
Sistem pencernaan pada hamster (Cricetulus alticola) di mulai dari mulut kemudian melewati pharynk dan esophagus selanjutnya makanan akan masuk ke dalam lambung dengan gaya peristaltik, di lambung akan terjadi pencernaan baik secara mekanik maupun kimiawi dengan menggunakan enzim pencernaan yang berasal dari hati dan pankreas. Makanan kemudian akan masuk ke dalam usus halus untuk di serap sari-sari makanan dan ke usus besar untuk proses penyerapan air dalam jumlah yang besar. Kemudian sisa-sisa pencernaan ini akan di buang melalui anus, saluran pembuangan akhir pada hamster (Cricetulus alticola).
c. Sistem peredaran darah (Sirkulasi)
Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada hamster (Cricetulus alticola) yaitu ganda tertutup yaitu dua kali melewati jantung dan darah tidak keluar dari pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh tubuh akan masuk pada bagian atrium kanan yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang kemudian akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Kemudian proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah banyak mengandung oksigen akan di pompa kembali ke atrium kiri dan dari atrium kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri yang kemudian darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan kebutuhan sel lainnya.
d. Sistem reproduksi
1. Sistem reproduksi hamster jantan
Sistem reproduksi hamster jantan tersusun atas organ genital eksternal dan internal. Pada organ genital eksternal terdapat skrotum yang terletak didepan anus hamster. Pada hamster jantan terdapat penis yang digunakan sebagai alat kopulasi sebagian besar hewan mamalia. Sistem reproduksi hamster jantan tersusun atas sepasang testis yang merupakan lokasi pembuatan sel gamet jantan, selanjutnya terdapat epididimis yang merupakan tempat pemasakan spermatozoa hamster, selanjutnya terdapat saluran panjang yang disebut vas deferens yang menghubungkan testis dengan kelenjar aksesori. Di dalam sistem reproduksi hamster terdapat beberapa kelanjar aksesori seperti vesikulaseminalis dan prostate. Sistem reproduks hamster jantan berakhir pada penis.
2. Sistem reproduksi hamster betina
Sistem reproduksi pada hamster betina tersusun atas sepasang ovarium yang berisi sel-sel telur hamster. Kemudian setelah ovarium, terdapat saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus, yakni oviduct atau tubafallopi yang menjadi jalan keluar sel telur menuju uterus. Pada proses ini reproduksi terjadi fertilisasi internal dan perkembangan embrio pada sebagian besar mamalia terjadi di dalam uterus. Hamster memiliki uterus yang bertipe Bicornis dengan 2 tanduk ovary yang tampak jelas. Sistem reproduksi hamster Betina berakhir pada suatu muara yang disebut vagina. Jika pada hewan-hewan sebelumnya kebanyakan memiliki kloaka sebagai muara bersama dari 3 sistem, yakni: ekskresi, digesti dan reproduksi, pada mamalia (hamster betina) ketiganya bermuara pada saluran yang berbeda.
e. Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Organ ekskresi pada hamster (Cricetulus alticola) yaitu berupa sepasang ginjal (Ren) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada hamster juga banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang  dipengaruhi oleh makanannya. Pada mamalia ginjal adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan ginjal melalui ductus yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan isinya kedalam kandung kemih (Vesica urinaria). Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang di   sebut uretra
3. Habitat
Habitat hamster di utara terletak dari Eropa tengah sampai Siberia, Mongolia, dan Tiongkok. Habitat hamster di selatan membentang dari Suriah sampai Pakistan. Mereka hidup di perbatasan padang pasir, bukit pasir yang divegetasi, bukit di kaki gunung dan dataran rendah yang bersemak-semak dan berbatu, sungai di lembah, dan padang rumput yang luas, beberapa juga tinggal di ladang tanam. Hamster siria (disebut sebagai hamster golden) hanya ditemukan di kota kecil di Suriah barat laut.
4. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari hamster (Cricetulus alticola) yaitu sebagai berikut:
Kingdom      : Animalia
Filum            : Chordata
Kelas            : Mamalia
Ordo             : Rodentia
Famili           : Cricetidae
Genus           : Cricetulus
Spesies          :  Cricetulus alticola (Jasin, 1992).


E. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah dari pengamatan struktur morfologi pada kelinci (Lepus nigricollis) dan hamster (Cricetulus alticola ) dapat diamati bagian yang terdapat pada kepala yaitu: kumis, mata sebagai alat penglihatan, hidung sebagai alat penciuman, mulut yang digunakan untuk memakan makanan dan daun telinga yang panjang berfungsi sebagai alat pendengaran. Leher yang merupakan penghubung antara kepala dan badan. Terdapat bagian belakang kelinci, kaki bagian depan dan kaki bagian belakang yang digunakan sebagai alat gerak pada kelinci. Bagian ekor (caudal) merupakan bagian belakang dari tubuh kelinci, terdapat anus yang merupakan tepat pembuangan sisa metabolisme. Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya.
Sedangkan pada pengamatan struktur anatomi tubuh kelinci (Lepus nigricollis) dan hamster (Cricetulus alticola ) dapat diamati adalah bagian mulut sebagai alat pengunyah makanan, kerongkongan sebagai jalur masuknya makanan, lambung yang berfungsi sebagai pencerna makanan di dalam tubuh kelinci, empedu juga berperan dalam sistem pencernaan, usus besar berfungsi sebagai jalur sisa-sisa metabolisme kelinci menuju ke anus, usus kecil sebagai jalur sisa-sisa metabolisme kelinci menuju ke usus besar namun sebelumnya terjadi penyerapan sari-sari makanan, paru-paru sebagai alat respirasi, jantung untuk peredaran darah, hati berperan dalam pencernaan, tulang belakang yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat dari tubuh, ginjal sebagai alat ekskresi, dan anus tempat saluran pembuangan terakhir sisa-sisa metabolisme (feses).





DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga, 1999.
Jasin, Maskoeri. Zoologi Vertebrata, Jakarta: Sinar Wijaya, 1992.
Mukayat, Djarubito. Zoologi Vertebrata.  Jakarta: Erlangga, 1990.
Yanthi. 2010. Laporan Mamalia. Blog Yanthi. http://yanthi.blogspot.com/2010/12/             mamalia.html. (31 Desember 2013).